10 Fakta Menarik Pesawat Kiamat AS sebagai Persiapan Menuju Perang Nuklir

Sabtu, 27 April 2024 - 19:09 WIB
Diduga biaya pengoperasian “Nightwatch” sangat tinggi, dengan biaya sekitar USD160.000 per jam saat dalam penerbangan. Ini mencakup semua biaya biasa seperti bahan bakar, dan biaya sumber daya manusia yang sangat besar.

Presiden, Kepala Staf Gabungan, dan Menteri Pertahanan akan menaiki E-4B dan berangkat saat terjadi bencana di lokasi yang sangat rahasia. Karena dibutuhkan tim besar untuk mengoperasikan pesawat dan menjamin keselamatan rombongan presiden, mereka akan didampingi oleh 112 orang awak jika dan kapan pun digunakan secara nyata.

7. Menggunakan Peralatan Analog



Instrumen terbang analog tradisional, yang dipasang pada E-4B, tidak terlalu rentan terhadap bahaya akibat pemboman pulsa elektromagnetik. Selain itu, peretas lebih sulit membobol sistem dan peralatan komunikasi kuno karena tidak terhubung ke internet.

Ini adalah hal yang sangat baik, karena “Pesawat Kiamat”, juga disebut sebagai Pusat Operasi Lintas Udara Nasional, dibuat khusus untuk berkomunikasi dengan siapa pun, dengan perangkat apa pun, dan dari mana pun di dunia. Pesawat seperti itu harus dapat diandalkan dan seaman mungkin gangguan sejauh dapat dilakukan secara wajar.

8. Selalu Siaga



Foto/USAF

Karena bencana tidak pernah bisa diprediksi, “Pesawat Kiamat” selalu siaga. Tak hanya itu, disinyalir selama bepergian ke luar negeri, Presiden selalu ditemani atau berada di dekat Pesawat Kiamat setiap saat, di salah satu dari sekian banyak pangkalan pilihan di seluruh dunia.

Kru pengawas ditempatkan di E-4B yang “dikokang” atau “siaga” 24 jam sehari untuk memantau semua sistem komunikasi sambil menunggu perintah peluncuran (yang disebut “peluncuran klaxon”). Anggota kru yang tidak bertugas akan ditempatkan di barak siaga atau area markas lainnya.

Meskipun hal ini belum dikonfirmasi atau disangkal, diduga sebuah pesawat yang menyerupai E-4B mungkin terbang di atas Gedung Putih pada 11 September 2001 – hari terjadinya serangan teroris di New York City. Organisasi berita dan pengamat sipil secara luas melaporkan hal ini pada saat itu.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More