10 Fakta Menarik Pesawat Kiamat AS sebagai Persiapan Menuju Perang Nuklir

Sabtu, 27 April 2024 - 19:09 WIB
AS terus mengembangkan pesawat kiamat. Foto/USAF
WASHINGTON - Amerika Serikat memiliki empat “Pesawat Kiamat”. Peninggalan dari Perang Dingin, pesawat ini dirancang untuk bertindak sebagai “Pusat Operasi Lintas Udara Nasional” dan masih kuat setelah lebih dari 40 tahun. Mereka menerbangkan Menteri Pertahanan AS dan staf penting lainnya, ke seluruh dunia sepanjang waktu.

Dirancang untuk menjaga agar pemerintah tetap beroperasi dan bertindak sebagai pusat komando bergerak jika terjadi bencana seperti serangan nuklir, jet-jet ini sangat berteknologi tinggi, dan satu-satunya tugas mereka adalah menjaga komunikasi tetap berjalan baik untuk operasi sipil maupun militer, jika hal yang tidak terpikirkan terjadi. .

10 Fakta Menarik Pesawat Kiamat AS sebagai Persiapan Menuju Perang Nuklir

1. Dikenal sebagai Nightwatch atau E4B





Foto/USAF

“Pesawat Kiamat”, atau dikenal sebagai pesawat “Nightwatch”, atau lebih tepatnya Boeing E-4B “Advanced Airborne Command Post” (AACP), versi militer dari Boeing 747-200, adalah pesawat militer komando dan kendali strategis diterbangkan oleh Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF).

Melansir interestingengineering, dirancang dan dibangun untuk program National Emergency Airborne Command Post (NEACP), armada empat pesawat terdiri dari serangkaian Boeing 747-200B yang telah diubah khusus menjadi seri E-4.

Pesawat ini secara nominal mirip dengan Air Force One tetapi telah dilengkapi dengan spektrum peralatan komunikasi terlengkap dan tercanggih yang pernah diterbangkan.

Setiap “Pesawat Kiamat” dilengkapi dengan berbagai alat komunikasi. Ini terdiri dari antena frekuensi sangat rendah yang dapat dibunyikan hingga lima mil (8 km) di belakang pesawat saat sedang terbang. Peralatan komunikasi frekuensi super tinggi dan “Milstar” juga ditempatkan di atas badan pesawat di dalam kubah atau tonjolannya yang khas.

2. Memiliki Sistem Komunikasi Paling Canggih

Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More