Bela Palestina, Irlandia Tarik Investasi Rp50,7 Miliar dari 6 Perusahaan Israel
Minggu, 07 April 2024 - 08:38 WIB
DUBLIN - Badan Manajemen Perbendaharaan Nasional(NTMA) Irlandia mengonfirmasi bahwa mereka memutuskan untuk mendivestasi hampir €2,95 juta (Rp50,7 miliar) dari enam perusahaan Israel. Keputusan ini sejalan dengan kebijakan pemerintah yang getol membela Palestina.
NTMA mengonfirmasi bahwa mereka telah mengambil keputusan untuk menarik sekitar €3 miliar dari portofolio saham globalnya di Dana Investasi Strategis Irlandia (ISIF).
Keputusan divestasi tersebut menyangkut kepemilikan saham dengan nilai total €2,95 juta di enam perusahaan Israel: Bank Hapoalim BM, Bank Leumi-le Israel BM, Israel Discount Bank, Mizrahi Tefahot Bank Ltd, First International Bank, dan Rami Levi CN Stores.
Menteri Keuangan Irlandia Michael McGrath menjelaskan bahwa ini adalah keputusan yang tepat.
"ISIF telah menetapkan bahwa profil risiko dari investasi ini tidak lagi berada dalam parameter investasinya dan bahwa tujuan komersial dari investasi ini dapat dicapai melalui investasi lain," katanya, seperti dilansir dari media Inggris; PA Media, Minggu (7/4/2024).
"Keputusan tersebut akan dilaksanakan sesegera mungkin dalam beberapa minggu mendatang," katanya lagi.
Irlandia selama ini dikenal sebagai salah satu negara Eropa yang getol membela Palestina dari pendudukan Israel.
Pada petengahan Maret lalu, Perdana Menteri (PM) Irlandia Leo Varadkar menyampaikan permohonan yang berapi-api untuk gencatan senjata di Gaza saat berbicara di depan Presiden Amerika Serikat Joe Biden di Gedung Putih.
NTMA mengonfirmasi bahwa mereka telah mengambil keputusan untuk menarik sekitar €3 miliar dari portofolio saham globalnya di Dana Investasi Strategis Irlandia (ISIF).
Keputusan divestasi tersebut menyangkut kepemilikan saham dengan nilai total €2,95 juta di enam perusahaan Israel: Bank Hapoalim BM, Bank Leumi-le Israel BM, Israel Discount Bank, Mizrahi Tefahot Bank Ltd, First International Bank, dan Rami Levi CN Stores.
Menteri Keuangan Irlandia Michael McGrath menjelaskan bahwa ini adalah keputusan yang tepat.
"ISIF telah menetapkan bahwa profil risiko dari investasi ini tidak lagi berada dalam parameter investasinya dan bahwa tujuan komersial dari investasi ini dapat dicapai melalui investasi lain," katanya, seperti dilansir dari media Inggris; PA Media, Minggu (7/4/2024).
"Keputusan tersebut akan dilaksanakan sesegera mungkin dalam beberapa minggu mendatang," katanya lagi.
Irlandia selama ini dikenal sebagai salah satu negara Eropa yang getol membela Palestina dari pendudukan Israel.
Pada petengahan Maret lalu, Perdana Menteri (PM) Irlandia Leo Varadkar menyampaikan permohonan yang berapi-api untuk gencatan senjata di Gaza saat berbicara di depan Presiden Amerika Serikat Joe Biden di Gedung Putih.
tulis komentar anda