Mata-mata Asing Ingin Curi Rahasia Militer Australia, China Jadi Tersangka

Minggu, 16 Agustus 2020 - 09:31 WIB
Kekhawatiran tentang kehadiran diplomatik China yang besar di negara bagian yang menampung industri pertahanan dan penelitian luar angkasa yang cukup besar juga dimiliki oleh anggota pemerintah federal dan oposisi.

"Jelas bahwa jumlah di konsulat Adelaide kelebihan berat badan - mereka harus dikurangi, sebaiknya melalui negosiasi," kata anggota parlemen dari Partai Buruh Australia Selatan, Nick Champion.

Senator liberal Concetta Fierravanti-Wells mengatakan catatan ASIO menunjukkan taktik serupa digunakan oleh mata-mata Soviet selama Perang Dingin untuk menargetkan penelitian militer di Australia.

"Tidak mengherankan jika Beijing telah memberikan kompensasi yang berlebihan terhadap persyaratan 'diplomatik' untuk bertugas di Adelaide," kata Senator Fierravanti-Wells kepada ABC.

"Jika ASIO dan lembaga penegak hukum menganggap hukum telah dilanggar, maka 'diplomat' harus dikeluarkan," tegasnya.

Pada bulan Juli, Amerika Serikat (AS) memerintahkan penutupan Konsulat China di kota Houston karena khawatir misi diplomatik tersebut digunakan untuk menjalankan jaringan spionase.(Baca: Washington Perintahkan Konsulat China di Houston Ditutup )

Bulan lalu, dua operator dari Kementerian Keamanan Negara China juga didakwa oleh otoritas AS karena meretas sistem komputer komersial dan pemerintah di Amerika dan di seluruh dunia, termasuk perusahaan pertahanan Australia.

"Seperti yang ditunjukkan dalam dakwaan, para peretas menargetkan perusahaan teknologi di negara-negara dengan industri teknologi tinggi, termasuk di Australia," Asisten Jaksa Agung AS John C Demers mengumumkan pada 21 Juli.(Baca: FBI Yakin Hacker China Coba Curi Penelitian Vaksin Covid-19 AS )
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(ber)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More