Kebobolan Teroris, Ada Apa dengan Badan Intelijen Rusia?

Selasa, 26 Maret 2024 - 13:35 WIB
“Di dunia Putin, di mana ada pertarungan eksistensial antara Rusia dan Barat yang ingin melemahkan Rusia dan menghancurkannya, tentu saja dia tidak akan mempercayainya karena bagaimana dia tahu dari latar belakang KGB-nya sendiri bahwa Amerika tidak menciptakan (operasi) bendera palsu," paparnya.

Operasi bendera palsu merupakan tindakan yang dilakukan dengan maksud untuk menyamarkan sumber tanggung jawab untuk menyalahkan pihak lain.

Jejak ISIS



John Sipher, yang pernah bertugas di Rusia selama kariernya di Layanan Klandestin Nasional CIA, mengatakan dia yakin FSB mungkin gagal karena terlalu sibuk berfokus pada ancaman politik dan ancaman lain terhadap Putin dan pemerintahannya.

“(Dinas keamanan) lebih bertujuan melindungi Kremlin dibandingkan melindungi rakyatnya,” kata Sipher, yang memperkirakan Putin kini akan menggunakan serangan tersebut untuk membenarkan tindakan baru atau melawan Barat dan Ukraina.

Peringatan lain datang pada 2 Maret di Rusia selatan ketika pasukan khusus FSB membunuh enam pria bersenjata yang mereka identifikasi sebagai anggota ISIS.

Tiga orang di antara mereka masuk dalam daftar orang yang dicari pemerintah federal dan para militan telah membunuh tiga polisi pada tahun sebelumnya. FSB menemukan simpanan senjata.

Pada 7 Maret, FSB mengatakan pihaknya telah mencegah serangan terhadap sebuah sinagoga di Moskow yang direncanakan oleh sel ISIS dan para penyerangnya telah tewas dalam baku tembak.

Riccardo Valle, seorang peneliti gerakan jihad, mengatakan insiden 2 Maret seharusnya menyalakan lampu peringatan.

“Saya pikir fakta bahwa pasukan keamanan menemukan adanya jaringan ISIS di Rusia, dan jaringan kuat yang mampu memperoleh senjata dan melakukan perlawanan kuat terhadap pasukan khusus—ini seharusnya meningkatkan kewaspadaan di badan keamanan Moskow,” kata Valle dalam sebuah wawancara telepon.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More