Viral, Tersangka Teroris Moskow Diduga Disetrum Kelaminnya oleh Aparat Rusia

Selasa, 26 Maret 2024 - 10:37 WIB
“Sama halnya dengan Prigozhin yang menggunakan palu godam...sebagai eksekutor kehendak pembunuh dan diktator Vladimir Putin," lanjut kelompok HAM tersebut.

“Kalau semua bukti sudah dikumpulkan, kenapa FSB harus menyiksa warga Tajik?

“Agar mereka disalahkan dan menyuarakan versi [kekejaman] yang nyaman bagi Putin dan FSB?” tanya kelompok HAM itu.

Fariddun diduga terlihat mengintai Balai Kota Crocus pada 7 Maret ketika dia difoto di tempat tersebut.

Hal ini bertepatan dengan peringatan dari Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) dan Inggris di Moskow tentang ancaman serangan di tempat ramai.

Fariddun terlihat berlutut setelah ditahan di wilayah Bryansk pada hari Sabtu.

Jurnalis yang diasingkan Dmirty Kolezev—editor media Republic—mengatakan: “Pasukan keamanan Rusia membocorkan foto-foto yang menunjukkan bahwa tersangka serangan teroris yang ditahan disiksa dengan sengatan listrik dengan mengikatkan kabel ke alat kelamin mereka."

“Saya yakin setelah ini akan ada pengakuan bahwa perintah untuk membunuh orang di Crocus diberikan kepada mereka secara pribadi oleh (Presiden Ukraina Volodymyr) Zelensky," lanjut dia.

“Sayangnya, penyiksaan adalah hal yang lumrah. Yang tidak biasa di sini adalah aparat keamanan menyembunyikan hal ini dengan malu-malu."

“Tetapi sekarang mereka bangga akan hal itu dan, rupanya, mereka sendiri yang menyebarkan foto-foto penyiksaan ke saluran Telegram yang bersahabat," katanya.

Pengadilan distrik Basmanny di Moskow pada hari Minggu mendakwa empat tersangka dengan tindakan terorisme sehubungan dengan serangan itu, menyebut mereka sebagai Dalerdzhon Mirzoyev, Saidakrami Rachabalizoda, Shamsidin Fariduni, dan Muhammadsobir Fayzov.

Dikatakan bahwa orang-orang tersebut, yang diidentifikasi oleh media Rusia sebagai warga negara bekas republik Soviet; Tajikistan, yang tinggal di Rusia, akan ditahan sebelum persidangan hingga 22 Mei.

Gambar dari pengadilan menunjukkan salah satu tersangka duduk di sebagai terdakwa dengan perban menutupi telinganya yang terputus.

Seorang lainnya memiliki mata hitam dan kantong plastik robek di lehernya, dan tersangka keempat dengan wajah bengkak tampak mengalami disorientasi dan kesulitan untuk tetap membuka matanya.

Juru bicara Vladimir Putin Dmitry Peskov menolak menjawab pertanyaan CNN tentang dugaan penyiksaan tersebut.

“Saya membiarkan pertanyaan ini tidak terjawab," katanya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More