Zelensky Tepis Klaim Putin soal Para Teroris Hendak Kabur ke Ukraina
Senin, 25 Maret 2024 - 07:41 WIB
Putin tidak menyebut ISIS dalam pidatonya, dan Kyiv menuduhnya dan politisi Rusia lainnya secara keliru mengkaitkan Ukraina dengan serangan tersebut untuk memicu semangat perang Rusia di Ukraina, yang baru-baru ini memasuki tahun ketiga.
Pejabat intelijen AS membenarkan klaim afiliasi kelompok ISIS tersebut.
“ISIS bertanggung jawab penuh atas serangan ini. Tidak ada keterlibatan Ukraina sama sekali,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Adrienne Watson dalam sebuah pernyataan.
Menurut Watson, Amerika Serikat (AS) berbagi informasi dengan Rusia pada awal Maret tentang rencana serangan teroris di Moskow dan mengeluarkan peringatan publik kepada warga Amerika di Rusia.
Putin mengonfirmasi bahwa pihak berwenang menahan total 11 orang dalam serangan itu, yang juga melukai lebih dari 100 orang.
Dia menyebutnya sebagai “aksi teroris berdarah dan biadab” dan mengatakan pihak berwenang Rusia menangkap empat tersangka saat mereka mencoba melarikan diri ke Ukraina melalui “window” yang disiapkan untuk mereka di sisi perbatasan Ukraina.
Media Rusia menyiarkan video yang tampaknya menunjukkan penahanan dan interogasi para tersangka, termasuk seorang tersangka yang mengatakan kepada kamera bahwa dia didekati oleh asisten seorang pengkhotbah Islam yang tidak dikenal melalui aplikasi pesan dan dibayar untuk ikut serta dalam serangan tersebut.
Laporan berita Rusia mengidentifikasi orang-orang bersenjata itu sebagai warga negara Tajikistan, bekas republik Soviet di Asia Tengah yang mayoritas penduduknya Muslim dan berbatasan dengan Afghanistan.
Sekitar 1,5 juta warga Tajikistan telah bekerja di Rusia dan banyak yang memiliki kewarganegaraan Rusia.
Kementerian Luar Negeri Tajikistan, yang membantah laporan bahwa beberapa warga Tajikistan lainnya diduga terlibat dalam serangan itu, tidak segera menanggapi permintaan komentar mengenai penangkapan para tersangka.
Pejabat intelijen AS membenarkan klaim afiliasi kelompok ISIS tersebut.
“ISIS bertanggung jawab penuh atas serangan ini. Tidak ada keterlibatan Ukraina sama sekali,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Adrienne Watson dalam sebuah pernyataan.
Menurut Watson, Amerika Serikat (AS) berbagi informasi dengan Rusia pada awal Maret tentang rencana serangan teroris di Moskow dan mengeluarkan peringatan publik kepada warga Amerika di Rusia.
Putin mengonfirmasi bahwa pihak berwenang menahan total 11 orang dalam serangan itu, yang juga melukai lebih dari 100 orang.
Dia menyebutnya sebagai “aksi teroris berdarah dan biadab” dan mengatakan pihak berwenang Rusia menangkap empat tersangka saat mereka mencoba melarikan diri ke Ukraina melalui “window” yang disiapkan untuk mereka di sisi perbatasan Ukraina.
Media Rusia menyiarkan video yang tampaknya menunjukkan penahanan dan interogasi para tersangka, termasuk seorang tersangka yang mengatakan kepada kamera bahwa dia didekati oleh asisten seorang pengkhotbah Islam yang tidak dikenal melalui aplikasi pesan dan dibayar untuk ikut serta dalam serangan tersebut.
Laporan berita Rusia mengidentifikasi orang-orang bersenjata itu sebagai warga negara Tajikistan, bekas republik Soviet di Asia Tengah yang mayoritas penduduknya Muslim dan berbatasan dengan Afghanistan.
Sekitar 1,5 juta warga Tajikistan telah bekerja di Rusia dan banyak yang memiliki kewarganegaraan Rusia.
Kementerian Luar Negeri Tajikistan, yang membantah laporan bahwa beberapa warga Tajikistan lainnya diduga terlibat dalam serangan itu, tidak segera menanggapi permintaan komentar mengenai penangkapan para tersangka.
tulis komentar anda