5 Keunggulan Sistem Pertahanan Laser DragonFire, Salah Satunya Murah Meriah Hanya Rp200 Ribu per Tembakan

Kamis, 14 Maret 2024 - 15:33 WIB
Hujan, kabut, dan asap menghamburkan berkas cahaya dan mengurangi efektivitas; senjata laser melepaskan banyak panas sehingga memerlukan sistem pendingin yang besar; laser seluler, yang dipasang di kapal atau pesawat terbang, memerlukan pengisian ulang baterai; dan laser harus tetap terkunci pada target bergerak hingga 10 detik untuk membuat lubang di dalamnya, kata Boyd.

Efektor laser HELMA-P merupakan respons terhadap ancaman yang ditimbulkan oleh UAV dan khususnya UAV mini. Misinya adalah untuk mengamankan operasi di wilayah nasional selama terjadinya peristiwa dan untuk mendukung operasi eksternal dengan mengidentifikasi, melacak dan menetralisir ancaman yang tetap atau ancaman yang lincah.

Pada tahun 2014, Angkatan Laut berhasil menguji dan mengerahkan sistem senjata laser di USS Ponce di Teluk Persia.

Sistem ini mampu menyerang drone, pesawat kecil, dan perahu kecil. Pada tahun 2020 dan 2021, Angkatan Laut menguji sistem laser yang lebih canggih di USS Portland.

Pada tahun 2022, sistem laser dipasang pada kapal perusak berpeluru kendali USS Preble. Sistem tersebut masih menjalani pengujian, kata Laksamana Muda Fred Pyle, direktur Divisi Perang Permukaan Angkatan Laut, pada simposium bulan Januari, menurut Breaking Defense.

Kapal penjelajah berpeluru kendali kelas Ticonderoga USS Antietam (CG 54) menembakkan Phalanx Close-In Weapon System (CIWS) selama latihan tembak-menembak, Laut Filipina, pada 6 Juni 2022.

Juga pada tahun 2022, Angkatan Laut AS berhasil menguji sistem laser berenergi tinggi terhadap target yang mewakili rudal jelajah.

5. Akan Terus Berkembang

Namun laporan Angkatan Laut mengenai uji coba tersebut mengatakan bahwa tidak ada rencana untuk menyerahkannya ke tangan para pejuang, dan menambahkan bahwa uji tersebut “menawarkan gambaran sekilas tentang masa depan senjata laser.”

Laporan tahun 2023 dari Kantor Akuntabilitas Pemerintah AS (GAO) mencatat keberhasilan Pentagon dalam menguji senjata laser, tetapi mengatakan pihaknya perlu berbuat lebih banyak untuk mengirimkannya ke pasukan, termasuk mencari tahu misi sebenarnya dan strategi akuisisi senjata tersebut.

“DOD telah lama mencatat kesenjangan—kadang-kadang disebut “lembah kematian”—antara pengembangan dan komunitas akuisisi yang menghambat transisi teknologi,” kata laporan GAO.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More