Rusia dan NATO Ribut soal Seruan Paus Fransiskus agar Ukraina Kibarkan Bendera Putih

Selasa, 12 Maret 2024 - 11:42 WIB
Tawaran Moskow untuk bernegosiasi selalu didasarkan pada penyerahan Kyiv atas wilayah yang telah direbut Moskow dan dinyatakan sebagai bagian dari Rusia—lebih dari seperenam wilayah Ukraina.

Kremlin Sentil Kesalahan Barat



Peskov mengatakan harapan Barat untuk menimbulkan “kekalahan strategis” terhadap Rusia adalah “kesalahan terdalam”, dan menambahkan: “Kejadian, terutama di medan perang, adalah bukti paling jelas mengenai hal ini.”

Namun Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan perundingan yang akan mempertahankan Ukraina sebagai negara yang berdaulat dan mandiri hanya akan terjadi ketika Putin menyadari bahwa dia tidak akan menang di medan perang.

“Jika kita menginginkan solusi yang dapat dinegosiasikan, damai, dan langgeng, cara untuk mencapainya adalah dengan memberikan dukungan militer kepada Ukraina,” katanya kepada Reuters di markas NATO di Brussels.

Ketika ditanya apakah ini berarti sekarang bukan waktunya untuk membicarakan "bendera putih" seperti seruan Paus Fransiskus, dia berkata: “Ini bukan waktunya untuk membicarakan penyerahan diri oleh Ukraina. Itu akan menjadi tragedi bagi Ukraina.”

Dia menambahkan: “Ini juga akan berbahaya bagi kita semua. Karena pelajaran yang didapat di Moskow adalah ketika mereka menggunakan kekuatan militer, ketika mereka membunuh ribuan orang, ketika mereka menyerang negara lain, mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan.”

Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan: "Nuncio, Uskup Agung Visvaldas Kulbokas, telah diberitahu bahwa Paus Fransiskus diharapkan untuk mengirimkan sinyal kepada komunitas dunia tentang perlunya segera menggabungkan kekuatan untuk memastikan kemenangan kebaikan atas kejahatan.”

Ukraina menginginkan perdamaian, kata kementerian tersebut, tapi perdamaian yang adil dan berdasarkan prinsip-prinsip PBB dan rencana perdamaian Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Zelensky mengatakan pada hari Minggu bahwa Paus Fransiskus terlibat dalam “mediasi virtual” dan menteri luar negerinya mengatakan Kyiv tidak akan pernah menyerah.

Zelensky, yang menandatangani dekrit pada tahun 2022 yang mengesampingkan pembicaraan dengan Putin, mengatakan pekan lalu bahwa Rusia tidak akan diundang ke pertemuan puncak perdamaian yang akan diadakan di Swiss.

Rencana perdamaian Zelensky menyerukan penarikan pasukan Rusia kembali ke perbatasan Ukraina pada tahun 1991 dan proses hukum untuk meminta pertanggungjawaban Rusia atas tindakannya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More