Pakar: Pilot MH370 Bunuh Diri dengan Mengubur Pesawat Bersama 239 Orang di Dasar Laut
Senin, 11 Maret 2024 - 08:16 WIB
Hardy, yang juga pilot Boeing 777, mengajukan teori tentang di mana pesawat itu berakhir setelah menghitung kemungkinan besar posisi sisa-sisanya.
Karyanya diperhatikan oleh tim pencari resmi, sehingga dia diundang untuk bergabung dengan Biro Keselamatan Transportasi Australia dan tim ahli pada tahun 2015.
Dia memberikan pendapat tentang keahlianya dan meneliti teorinya menggunakan simulator penerbangan berteknologi tinggi hingga pencarian berakhir pada tahun 2017.
Perhitungan Hardy telah menempatkan tempat peristirahatan pesawat tepat di luar area pencarian resmi, namun dia tidak pernah diberi kesempatan untuk membuktikan teori tersebut.
Dia mengatakan bahwa pilot yang “ingin bunuh diri” itu menjalankan rencananya untuk membunuh seluruh penumpang di pesawat sebelum menguburnya di parit yang dalam di dasar laut.
Rencana penerbangan pesawat menunjukkan tambahan bahan bakar seberat 3.000 kg ditambahkan ke pesawat sebelum lepas landas, bersama dengan oksigen tambahan yang tidak diperlukan yang hanya disuplai ke kokpit. Petunjuk seperti ini membuatnya mempercayai teorinya.
Dia mengatakan kepada The Sun, Minggu (10/3/2024): “Ini adalah suatu kebetulan yang luar biasa bahwa sebelum pesawat ini menghilang selamanya, salah satu hal terakhir yang dilakukan insinyur tersebut adalah nihil catatannya [tidak ada tambahan oksigen], lalu orang lain naik ke pesawat dan mengatakan bahwa suhunya agak rendah.”
“Ya, itu tidak terlalu rendah sama sekali,” ujarnya. ”Suatu kebetulan yang aneh bahwa tugas teknik terakhir yang dilakukan sebelum pesawat tersebut terlupakan adalah mengisi oksigen awak yang hanya untuk kokpit, bukan untuk awak kabin.”
Hardy yakin Kapten Shah bertujuan untuk menjatuhkan pesawat di Geelvinck Fracture Zone, sebuah parit yang panjangnya ratusan mil, sehingga dia punya ruang untuk bermanuver.
Bagian lautan ini juga sering terjadi gempa bumi, sehingga pesawat jet tersebut mungkin saja sudah terkubur di bawah bebatuan di dasar Samudra Hindia Selatan.
Karyanya diperhatikan oleh tim pencari resmi, sehingga dia diundang untuk bergabung dengan Biro Keselamatan Transportasi Australia dan tim ahli pada tahun 2015.
Dia memberikan pendapat tentang keahlianya dan meneliti teorinya menggunakan simulator penerbangan berteknologi tinggi hingga pencarian berakhir pada tahun 2017.
Perhitungan Hardy telah menempatkan tempat peristirahatan pesawat tepat di luar area pencarian resmi, namun dia tidak pernah diberi kesempatan untuk membuktikan teori tersebut.
Dia mengatakan bahwa pilot yang “ingin bunuh diri” itu menjalankan rencananya untuk membunuh seluruh penumpang di pesawat sebelum menguburnya di parit yang dalam di dasar laut.
Rencana penerbangan pesawat menunjukkan tambahan bahan bakar seberat 3.000 kg ditambahkan ke pesawat sebelum lepas landas, bersama dengan oksigen tambahan yang tidak diperlukan yang hanya disuplai ke kokpit. Petunjuk seperti ini membuatnya mempercayai teorinya.
Dia mengatakan kepada The Sun, Minggu (10/3/2024): “Ini adalah suatu kebetulan yang luar biasa bahwa sebelum pesawat ini menghilang selamanya, salah satu hal terakhir yang dilakukan insinyur tersebut adalah nihil catatannya [tidak ada tambahan oksigen], lalu orang lain naik ke pesawat dan mengatakan bahwa suhunya agak rendah.”
“Ya, itu tidak terlalu rendah sama sekali,” ujarnya. ”Suatu kebetulan yang aneh bahwa tugas teknik terakhir yang dilakukan sebelum pesawat tersebut terlupakan adalah mengisi oksigen awak yang hanya untuk kokpit, bukan untuk awak kabin.”
Hardy yakin Kapten Shah bertujuan untuk menjatuhkan pesawat di Geelvinck Fracture Zone, sebuah parit yang panjangnya ratusan mil, sehingga dia punya ruang untuk bermanuver.
Bagian lautan ini juga sering terjadi gempa bumi, sehingga pesawat jet tersebut mungkin saja sudah terkubur di bawah bebatuan di dasar Samudra Hindia Selatan.
tulis komentar anda