Beras AS yang Diekspor ke Haiti Mengandung Arsenik
Sabtu, 24 Februari 2024 - 19:50 WIB
Laporan tersebut menyebutkan Louisiana, Texas dan Arkansas sebagai negara bagian pengekspor terbesar.
Ketika para peneliti melakukan penelitian ini pada tahun 2020, mereka menemukan bahwa masyarakat Haiti rata-rata mengonsumsi 85 kg (187 pon) beras per tahun, dibandingkan dengan 12 kg di AS, sehingga menempatkan generasi muda Haiti pada risiko yang jauh lebih besar terkena komplikasi kesehatan terkait.
“Banjirnya beras Amerika ke Haiti tidak hanya berdampak buruk secara ekonomi bagi peyizan Haiti yang kesulitan menjual produk lokal mereka, namun juga berdampak buruk terhadap kesehatan jangka panjang konsumen Haiti,” kata laporan tersebut.“Dengan mempertahankan sistem yang hanya bergantung pada beras AS, Haiti mendatangkan sejumlah besar risiko.”
Laporan tersebut menyerukan penyelidikan etis terhadap eksportir beras AS, langkah-langkah untuk memperkuat sektor pertanian Haiti dan menandai “kebutuhan mendesak” untuk meningkatkan peraturan keamanan pangan negara tersebut.
Konflik kekerasan antara geng-geng bersenjata telah menyebar ke lahan pertanian Haiti, sehingga semakin menaikkan harga pangan. PBB memperkirakan lebih dari 300.000 orang telah meninggalkan rumah mereka dan sekitar 40% penduduknya mengalami kelaparan.
Ketika para peneliti melakukan penelitian ini pada tahun 2020, mereka menemukan bahwa masyarakat Haiti rata-rata mengonsumsi 85 kg (187 pon) beras per tahun, dibandingkan dengan 12 kg di AS, sehingga menempatkan generasi muda Haiti pada risiko yang jauh lebih besar terkena komplikasi kesehatan terkait.
“Banjirnya beras Amerika ke Haiti tidak hanya berdampak buruk secara ekonomi bagi peyizan Haiti yang kesulitan menjual produk lokal mereka, namun juga berdampak buruk terhadap kesehatan jangka panjang konsumen Haiti,” kata laporan tersebut.“Dengan mempertahankan sistem yang hanya bergantung pada beras AS, Haiti mendatangkan sejumlah besar risiko.”
Laporan tersebut menyerukan penyelidikan etis terhadap eksportir beras AS, langkah-langkah untuk memperkuat sektor pertanian Haiti dan menandai “kebutuhan mendesak” untuk meningkatkan peraturan keamanan pangan negara tersebut.
Konflik kekerasan antara geng-geng bersenjata telah menyebar ke lahan pertanian Haiti, sehingga semakin menaikkan harga pangan. PBB memperkirakan lebih dari 300.000 orang telah meninggalkan rumah mereka dan sekitar 40% penduduknya mengalami kelaparan.
(ahm)
Lihat Juga :
tulis komentar anda