Serangan Balas Dendam AS Gagal Tewaskan Satu Pun Pasukan Iran

Selasa, 06 Februari 2024 - 07:04 WIB
Serangan balas dendam AS di Irak dan Suriah gagal tewaskan satu pun dari pasukan Iran dan milisi afiliasinya. Foto/REUTERS
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) telah meluncurkan serangan balas dendam di Irak dan Suriah pada Jumat tengah malam atau Sabtu dini hari. Namun Pentagon mengakui tak ada satu pun dari pasukan Iran maupun milisi pro-Teheran yang tewas.

Padahal, serangan itu diluncurkan dengan menargetkan Pasukan Quds Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran dan kelompok-kelompok milisi afiliasinya. Itu merupakan aksi balasan atas serangan drone terhadap pangkalan Amerika di Yordania yang menewaskan tiga tentara Washington dan melukai lebih dari 40 tentara lainnya.

“Pasukan militer AS menyerang lebih dari 85 sasaran, dengan banyak pesawat termasuk pengebom jarak jauh yang diterbangkan dari Amerika Serikat. Serangan udara tersebut menggunakan lebih dari 125 amunisi presisi,” kata Komando Pusat (CENTCOM) AS dalam sebuah pernyataan.

Pada hari Senin, juru bicara Pentagon Mayor Jenderal Pat Ryder mengatakan wajar jika menyimpulkan bahwa kemungkinan ada korban jiwa terkait serangan ini. "Namun, AS tidak mengetahui adanya warga Iran yang terbunuh dalam serangan tersebut," katanya.





Pernyataan Ryder berbeda dengan laporan media-media Amerika sebelumnya yang menyebut sekitar 40 orang tewas dalam serangan balas dendam di Irak dan Suriah.

Ryder juga mengatakan bahwa AS sedang mengejar "teroris" yang memiliki hubungan dengan IRGC Iran dan bukan pejuang yang merupakan bagian dari Pasukan Mobilisasi Populer (PMF) Irak.

PMF adalah bagian dari pasukan keamanan Irak. “Saat kami melakukan serangan ini, kami sangat fokus pada kelompok proksi yang didukung Iran dan bukan PMF,” kata Ryder kepada wartawan saat konferensi pers, sebagaimana dikutip dari Al Arabiya, Selasa (6/2/2024).

Menurut pejabat pertahanan AS, pasukan Amerika dan koalisinya telah diserang tiga kali di Irak dan Suriah sejak AS memulai serangan balasan terhadap milisi yang didukung Iran pekan lalu, menurut seorang pejabat pertahanan AS.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More