AS Siap Perang dengan Iran, Serangan Tewaskan 40 Orang Hanya Permulaan
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan mengatakan serangan balasan baru-baru ini di Irak dan Suriah hanyalah permulaan. Dia mengisyaratkan bahwa Amerika Serikat (AS) siap untuk opsi perang dengan Iran.
“Ini adalah awal dari respons kami, akan ada langkah-langkah lebih lanjut,” kata Sullivan saat tampil di stasiun televisi CBS pada hari Minggu (4/2/2024).
Dia menegaskan bahwa AS siap untuk meningkatkan ketegangan dengan Iran.
“Langkah-langkah itu ada yang akan terlihat, ada pula yang mungkin tidak terlihat,” ujarnya.
"Tetapi akan ada lebih banyak tindakan yang diambil untuk menanggapi kematian tragis tiga anggota militer AS yang pemberani," paparnya, merujuk pada tewasnya tiga tentara Amerika dalam serangan drone kelompok milisi pro-Iran terhadap pangkalan Amerika di Yordania pada Minggu malam pekan lalu.
AS telah meluncurkan serangan balasan terhadap lebih dari 85 target Pasukan Quds IRGC Iran dan kelompok afiliasinya di Suriah dan Irak pada Jumat tengah malam atau Sabtu dini hari, menewaskan sekitar 40 orang.
Tiga tentara Amerika yang tewas pada Minggu pekan lalu adalah korban Amerika pertama di Timur Tengah dalam beberapa bulan terakhir ketika kemarahan memuncak di wilayah tersebut atas dukungan Amerika terhadap serangan brutal Israel di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 27.000 orang.
Amerika Serikat sendiri telah membunuh puluhan orang di seluruh kawasan tersebut ketika mereka melancarkan serangan terhadap kelompok-kelompok militan.
Banyak negara di Timur Tengah telah menyatakan kemarahannya atas agresi AS.
“Ini adalah awal dari respons kami, akan ada langkah-langkah lebih lanjut,” kata Sullivan saat tampil di stasiun televisi CBS pada hari Minggu (4/2/2024).
Dia menegaskan bahwa AS siap untuk meningkatkan ketegangan dengan Iran.
“Langkah-langkah itu ada yang akan terlihat, ada pula yang mungkin tidak terlihat,” ujarnya.
"Tetapi akan ada lebih banyak tindakan yang diambil untuk menanggapi kematian tragis tiga anggota militer AS yang pemberani," paparnya, merujuk pada tewasnya tiga tentara Amerika dalam serangan drone kelompok milisi pro-Iran terhadap pangkalan Amerika di Yordania pada Minggu malam pekan lalu.
AS telah meluncurkan serangan balasan terhadap lebih dari 85 target Pasukan Quds IRGC Iran dan kelompok afiliasinya di Suriah dan Irak pada Jumat tengah malam atau Sabtu dini hari, menewaskan sekitar 40 orang.
Tiga tentara Amerika yang tewas pada Minggu pekan lalu adalah korban Amerika pertama di Timur Tengah dalam beberapa bulan terakhir ketika kemarahan memuncak di wilayah tersebut atas dukungan Amerika terhadap serangan brutal Israel di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 27.000 orang.
Amerika Serikat sendiri telah membunuh puluhan orang di seluruh kawasan tersebut ketika mereka melancarkan serangan terhadap kelompok-kelompok militan.
Banyak negara di Timur Tengah telah menyatakan kemarahannya atas agresi AS.