Di Negara Ini, Mayat Manusia Dijual Rp20,5 Juta Per Jasad
Selasa, 30 Januari 2024 - 10:25 WIB
“Mereka menagih satu universitas sebesar 5.040 euro karena membakar 11 jenazah setelah dipelajari, yang tidak diperhitungkan dalam tagihan krematorium mana pun di kota itu,” lanjut pernyataan polisi.
Polisi mulai menyelidiki pada awal tahun 2023 setelah menemukan bahwa dua pegawai rumah duka telah mengambil jenazah dari kamar mayat rumah sakit menggunakan dokumen palsu dan membawanya ke peneliti universitas daripada menguburkannya.
Jasad itu milik seorang pria yang akan dimakamkan di kampung halamannya dengan biaya pemakaman yang dibiayai oleh dewan lokal, namun malah dijual untuk dipelajari tanpa persetujuan siapa pun.
"Para tersangka mencari orang-orang yang meninggal tanpa ada kerabat yang masih hidup, terutama orang asing,” kata polisi.
Dalam kasus lain, para tersangka diduga berhasil membujuk seorang pria lanjut usia yang memiliki gangguan mental agar setuju menyumbangkan tubuhnya untuk ilmu pengetahuan.
“Dalam formulir donor disebutkan bahwa jenazah harus dikirim ke fasilitas medis tertentu, namun pada akhirnya dibawa ke fasilitas lain yang membayar lebih banyak uang," imbuh pernyataan polisi.
Para tersangka menghadapi tuduhan penipuan dan pemalsuan dokumen.
Polisi mulai menyelidiki pada awal tahun 2023 setelah menemukan bahwa dua pegawai rumah duka telah mengambil jenazah dari kamar mayat rumah sakit menggunakan dokumen palsu dan membawanya ke peneliti universitas daripada menguburkannya.
Jasad itu milik seorang pria yang akan dimakamkan di kampung halamannya dengan biaya pemakaman yang dibiayai oleh dewan lokal, namun malah dijual untuk dipelajari tanpa persetujuan siapa pun.
"Para tersangka mencari orang-orang yang meninggal tanpa ada kerabat yang masih hidup, terutama orang asing,” kata polisi.
Dalam kasus lain, para tersangka diduga berhasil membujuk seorang pria lanjut usia yang memiliki gangguan mental agar setuju menyumbangkan tubuhnya untuk ilmu pengetahuan.
“Dalam formulir donor disebutkan bahwa jenazah harus dikirim ke fasilitas medis tertentu, namun pada akhirnya dibawa ke fasilitas lain yang membayar lebih banyak uang," imbuh pernyataan polisi.
Para tersangka menghadapi tuduhan penipuan dan pemalsuan dokumen.
(mas)
tulis komentar anda