Abu Ubaidah: Brigade al-Qassam Habisi Lebih dari 60 Tentara Israel dalam Seminggu
Jum'at, 26 Januari 2024 - 07:37 WIB
Sebelumnya, jenderal tertinggi Zionis Israel Herzi Helevi mengakui merasakan kesedihan mendalam setelah 21 tentaranya tewas hanya oleh satu serangan rudal RPG pasukan Hamas di Gaza pada Senin.
Panglima Militer atau Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) itu mengatakan pihaknya akan mengambil pelajaran dari insiden tragis pada hari Senin tersebut.
Mengutip i24 News, kematian 21 tentara tersebut menambah jumlah korban tewas serdadu Zionis selama operasi darat Gaza menjadi 221 orang.
Halevi, saat berbicara di lokasi kejadian di Jalur Gaza, menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga para tentara yang tewas, mengakui kesedihan mendalam yang menyertai kehilangan yang begitu besar.
“Negara Israel bangun pagi ini dengan pengumuman yang sulit dan menyakitkan: 21 orang tewas. Putra-putra terbaik negara ini, yang secara sukarela melindungi rumah dan membayar harga paling mahal,” kata Jenderal Halevi.
Meskipun jumlah korban jiwa sangat besar, dia mengatakan bahwa tujuan para tentaranya "mulia" dan menyoroti komitmen militer untuk menjamin keselamatan rakyat Israel.
Kematian 21 tentara Israel itu terjadi ketika sebuah rudal RPG ditembakkan pasukan Hamas memicu dua ledakan yang menyebabkan runtuhnya bangunan tempat para tentara tersebut berada di dalamnya.
Halevi, saat merenungkan realitas perang yang menyedihkan, mengatakan, "Saat ini kita merasakan dampak perang yang besar dan menyakitkan, namun perang yang kita perjuangkan saat ini adalah hal yang perlu dan tidak seperti perang lainnya. Kita akan terus memperjuangkan hak kita untuk hidup di sini dengan aman."
Panglima Militer atau Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) itu mengatakan pihaknya akan mengambil pelajaran dari insiden tragis pada hari Senin tersebut.
Mengutip i24 News, kematian 21 tentara tersebut menambah jumlah korban tewas serdadu Zionis selama operasi darat Gaza menjadi 221 orang.
Halevi, saat berbicara di lokasi kejadian di Jalur Gaza, menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga para tentara yang tewas, mengakui kesedihan mendalam yang menyertai kehilangan yang begitu besar.
“Negara Israel bangun pagi ini dengan pengumuman yang sulit dan menyakitkan: 21 orang tewas. Putra-putra terbaik negara ini, yang secara sukarela melindungi rumah dan membayar harga paling mahal,” kata Jenderal Halevi.
Meskipun jumlah korban jiwa sangat besar, dia mengatakan bahwa tujuan para tentaranya "mulia" dan menyoroti komitmen militer untuk menjamin keselamatan rakyat Israel.
Kematian 21 tentara Israel itu terjadi ketika sebuah rudal RPG ditembakkan pasukan Hamas memicu dua ledakan yang menyebabkan runtuhnya bangunan tempat para tentara tersebut berada di dalamnya.
Halevi, saat merenungkan realitas perang yang menyedihkan, mengatakan, "Saat ini kita merasakan dampak perang yang besar dan menyakitkan, namun perang yang kita perjuangkan saat ini adalah hal yang perlu dan tidak seperti perang lainnya. Kita akan terus memperjuangkan hak kita untuk hidup di sini dengan aman."
(mas)
tulis komentar anda