6 Polemik Perundingan Gencatan Senjata Israel dan Hamas yang Terbaru
Kamis, 25 Januari 2024 - 18:30 WIB
GAZA - Putaran baru perundingan antara Israel dan Hamas telah menghasilkan kerangka kerja untuk jeda permusuhan selama 30 hari yang akan menandai penghentian pertempuran terlama sejak perang dimulai pada 7 Oktober.
Pada Rabu (24/1/2024) kedua pihak sepakat “secara prinsip” untuk pertukaran sandera dan tahanan setelah adanya mediasi intensif dari Qatar, Mesir dan Amerika Serikat.
Rencana akhir masih perlu diselesaikan dengan poin-poin penting terkait keinginan Hamas untuk mengakhiri perang.
Kerangka kerja tersebut akan memungkinkan pertukaran sandera Israel yang ditahan oleh Hamas dan tahanan Palestina di penjara-penjara Israel dan memungkinkan bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan ke Jalur Gaza yang dilanda bencana.
Foto/Reuters
Selama putaran perundingan terakhir, kelompok Palestina mendorong diakhirinya perang secara permanen bersamaan dengan pertukaran tahanan, namun hal ini ditolak mentah-mentah oleh Israel.
“Saya langsung menolak persyaratan penyerahan monster Hamas,” kata Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, dilansir The New Arab. Dia memiliki dengan alasan bahwa kesepakatan semacam itu akan memungkinkan Hamas untuk tetap “utuh”.
Hamas menginginkan kesepakatan tersebut untuk memastikan penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza dan mengakhiri pendudukan.
Pada Rabu (24/1/2024) kedua pihak sepakat “secara prinsip” untuk pertukaran sandera dan tahanan setelah adanya mediasi intensif dari Qatar, Mesir dan Amerika Serikat.
Rencana akhir masih perlu diselesaikan dengan poin-poin penting terkait keinginan Hamas untuk mengakhiri perang.
Kerangka kerja tersebut akan memungkinkan pertukaran sandera Israel yang ditahan oleh Hamas dan tahanan Palestina di penjara-penjara Israel dan memungkinkan bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan ke Jalur Gaza yang dilanda bencana.
6 Polemik Perundingan Gencatan Senjata Israel dan Hamas yang Terbaru
1. Hamas Ingin Akhiri Perang, Israel Menolaknya
Foto/Reuters
Selama putaran perundingan terakhir, kelompok Palestina mendorong diakhirinya perang secara permanen bersamaan dengan pertukaran tahanan, namun hal ini ditolak mentah-mentah oleh Israel.
“Saya langsung menolak persyaratan penyerahan monster Hamas,” kata Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, dilansir The New Arab. Dia memiliki dengan alasan bahwa kesepakatan semacam itu akan memungkinkan Hamas untuk tetap “utuh”.
Hamas menginginkan kesepakatan tersebut untuk memastikan penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza dan mengakhiri pendudukan.
tulis komentar anda