Peluncuran Satelit Milik Iran Picu Kekhawatiran AS dan Sekutunya, Kenapa?

Minggu, 21 Januari 2024 - 16:30 WIB
Sanksi PBB terkait program rudal balistik Iran berakhir pada bulan Oktober.

Penilaian ancaman global yang dilakukan komunitas intelijen AS pada tahun 2023 mengatakan pengembangan kendaraan peluncuran satelit "memperpendek jangka waktu" bagi Iran untuk mengembangkan rudal balistik antarbenua karena negara tersebut menggunakan teknologi serupa.

Rudal balistik antarbenua dapat digunakan untuk mengirimkan senjata nuklir.

Iran kini memproduksi uranium mendekati tingkat senjata setelah gagalnya perjanjian nuklir dengan negara-negara besar.

Teheran memiliki cukup uranium yang diperkaya untuk “beberapa” senjata nuklir, jika mereka memilih untuk memproduksinya, kepala Badan Energi Atom Internasional berulang kali memperingatkan.

Iran selalu membantah berusaha membuat senjata nuklir dan mengatakan program luar angkasanya, seperti halnya aktivitas nuklirnya, adalah murni untuk tujuan sipil. Namun, badan intelijen AS dan IAEA mengatakan Iran memiliki program nuklir militer terorganisir hingga tahun 2003.

Selama dekade terakhir, Iran telah mengirimkan beberapa satelit berumur pendek ke orbit dan pada tahun 2013 meluncurkan seekor monyet ke luar angkasa. Namun program ini baru-baru ini mengalami masalah. Ada lima peluncuran gagal berturut-turut untuk program Simorgh, roket pembawa satelit lainnya.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(ahm)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More