Sedang Berseteru Hebat, Iran dan AS Gunakan Arab Saudi untuk Bertukar Pesan
Minggu, 21 Januari 2024 - 10:32 WIB
RIYADH - Iran dan Amerika Serikat (AS), yang sedang berseteru hebat, telah menggunakan Arab Saudi sebagai perantara untuk bertukar pesan.
Tiga sumber di Teheran mengatakan kepada Middle East Eye (MEE), Minggu (21/1/2024), bahwa sembilan bulan sejak Riyadh dan Teheran memulihkan hubungan setelah bertahun-tahun bermusuhan, Arab Saudi telah mengambil peran baru sebagai perantara antara Iran dan AS.
Para pejabat tinggi di Riyadh telah berperan penting dalam menyampaikan pesan antar-kedua negara dan mengurangi ketegangan akibat perang Israel-Hamas di Gaza, Palestina.
Prosesnya dimulai pada bulan November, ketika Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian menghadiri pertemuan puncak darurat di Riyadh mengenai perang Gaza yang dihadiri oleh para pemimpin Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dan negara-negara Liga Arab.
Orang dalam Iran yang mengetahui masalah ini mengatakan kepada MEE bahwa Amirabdollahian membawa pesan yang harus disampaikan AS kepada para pejabat Saudi. Ini adalah tanggapan terhadap respons yang baru-baru ini diterima dari Washington.
Arab Saudi, lanjut sumber itu, kemudian menyampaikan pesan tersebut kepada para pejabat senior di Washington.
Sumber lain di Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan kepada MEE bahwa Arab Saudi telah digunakan sebagai penghubung antara kedua pihak bersama Oman, Qatar dan Swiss, yang kadang-kadang mewakili AS secara diplomatis di Teheran.
Keempat negara tersebut berulang kali harus bekerja sebagai perantara sejak serangan yang dipimpin Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober dan perang di Gaza.
Tiga sumber di Teheran mengatakan kepada Middle East Eye (MEE), Minggu (21/1/2024), bahwa sembilan bulan sejak Riyadh dan Teheran memulihkan hubungan setelah bertahun-tahun bermusuhan, Arab Saudi telah mengambil peran baru sebagai perantara antara Iran dan AS.
Para pejabat tinggi di Riyadh telah berperan penting dalam menyampaikan pesan antar-kedua negara dan mengurangi ketegangan akibat perang Israel-Hamas di Gaza, Palestina.
Prosesnya dimulai pada bulan November, ketika Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian menghadiri pertemuan puncak darurat di Riyadh mengenai perang Gaza yang dihadiri oleh para pemimpin Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dan negara-negara Liga Arab.
Orang dalam Iran yang mengetahui masalah ini mengatakan kepada MEE bahwa Amirabdollahian membawa pesan yang harus disampaikan AS kepada para pejabat Saudi. Ini adalah tanggapan terhadap respons yang baru-baru ini diterima dari Washington.
Arab Saudi, lanjut sumber itu, kemudian menyampaikan pesan tersebut kepada para pejabat senior di Washington.
Sumber lain di Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan kepada MEE bahwa Arab Saudi telah digunakan sebagai penghubung antara kedua pihak bersama Oman, Qatar dan Swiss, yang kadang-kadang mewakili AS secara diplomatis di Teheran.
Keempat negara tersebut berulang kali harus bekerja sebagai perantara sejak serangan yang dipimpin Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober dan perang di Gaza.
Lihat Juga :
tulis komentar anda