6 Dampak Serangan Houthi di Laut Merah terhadap Ekonomi dan Politik Israel

Senin, 15 Januari 2024 - 15:23 WIB
Melansir Al Jazeera, pada pertengahan Desember, satu-satunya Pelabuhan Laut Merah milik Israel, di Eilat, melaporkan penurunan aktivitas sebesar 85 persen sejak serangan dimulai.

Meskipun sebagian besar lalu lintas laut Israel datang melalui pelabuhan Haifa dan Ashdod di Mediterania, ekspor kalium Laut Mati, serta impor mobil buatan Tiongkok – yang merupakan 70 persen penjualan kendaraan listrik Israel – bergantung pada Eilat.

Bagi banyak operator, risiko terhadap kapal dan awak kapal sangatlah besar. Minggu ini, maskapai penerbangan milik negara Tiongkok Cosco bergabung dengan anak perusahaannya, OOCL dalam menangguhkan pengiriman ke Israel.

Namun, Brad Martin, mantan kapten Angkatan Laut AS dan direktur Institut Keamanan Rantai Pasokan di RAND Corporation memperingatkan agar tidak melebih-lebihkan tantangan yang dihadapi Israel.

“Gangguan pelayaran di Laut Merah, dan bahkan beberapa pengirim barang menolak kargo Israel, tidak akan membawa Israel ke sanaberlutut secara ekonomi,” ungkap Martin.

“Arus melalui Mediterania kemungkinan akan terus berlanjut tanpa hambatan. Israel mungkin berada dalam posisi yang lebih baik dalam menyerap gangguan dibandingkan sebagian besar negara tetangganya. Namun, pelayaran dan perdagangan dapat menjadi sasaran tindakan diplomatik dan politik, sehingga isolasi yang merugikan secara ekonomi pasti dapat terjadi,” katanya.

4. Melemahkan Perekonomian Israel



Foto/Reuters

Meskipun para analis sepakat bahwa dampak langsung serangan pemberontak Houthi terhadap perekonomian Israel terbatas, namun semakin lama gangguan tersebut berlanjut, dampaknya mungkin akan semakin besar.

Salah satu kerentanan akut mungkin adalah ambisi Israel untuk menjadikan diri mereka sebagai eksportir Gas Alam Cair (LNG) yang mana Israel mempunyai pangsa kecil namun terus berkembang di pasar internasional yang penting.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More