Apakah Biden Melanggar Konstitusi AS saat Memerintahkan Serangan udara ke Yaman?

Sabtu, 13 Januari 2024 - 21:21 WIB
“Saya pikir masih terlalu dini untuk mengatakan sejauh mana penolakan Kongres mengenai hal ini,” kata Brian Finucane, mantan pengacara Departemen Luar Negeri dan penasihat senior program Crisis Group di AS.

“Saya pikir tanggapan Kongres mungkin berubah seiring berjalannya waktu, terutama jika terjadi serangan lebih lanjut oleh Houthi terhadap kapal-kapal di Laut Merah dan jika ada serangan lebih lanjut di Yaman,” katanya.

Para ahli juga mencatat bahwa Kongres dapat mengesahkan undang-undang yang mengekang presiden jika menginginkan suara yang lebih besar, mengingat adanya ambiguitas dalam undang-undang yang ada.

5. Presiden AS Memiliki Kekuatan Penuh



Foto/Reuters

Kongres mengeluarkan resolusi untuk mengekang kekuatan perang presiden pada tahun 2020 setelah Presiden Donald Trump, seorang Republikan, memerintahkan serangan yang menewaskan komandan militer Iran Qassem Soleimani di bandara Baghdad tanpa memberi pengarahan kepada Kongres.

Trump memveto resolusi tersebut dan tindakan tersebut tidak mendapat dukungan yang cukup dari rekan-rekan Partai Republiknya untuk membatalkannya.

Dan pada tahun 2011, Presiden Barack Obama, seorang Demokrat, mengizinkan serangan udara terhadap Libya, yang saat itu diperintah oleh Muammar Qaddafi, tanpa persetujuan kongres. Obama kemudian menyebut keputusan itu sebagai kesalahan terburuknya sebagai presiden.

Serangan tersebut membantu penggulingan Qaddafi, namun membuat Libya sangat tidak stabil.
(ahm)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More