Israel Bunuh Pemimpin Hamas Saleh al-Arouri di Beirut Lebanon
Rabu, 03 Januari 2024 - 07:15 WIB
Menurut laporan New York Times, Arouri bertanggung jawab memperkuat hubungan dengan Iran dan Hizbullah.
Dia kerap mengunjungi Teheran untuk bertemu dengan kepala Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran. Dia juga memperluas infrastruktur militer Hamas di Lebanon.
Pembunuhannya pada Selasa merupakan peningkatan serius yang dilakukan Israel, baik terhadap kepemimpinan Hamas di luar negeri maupun terhadap Hizbullah Lebanon.
Kelompok Lebanon telah terlibat dalam pertempuran kecil di perbatasan selatan Lebanon, melancarkan serangan berkala terhadap pasukan Israel.
Pembunuhan tersebut memicu protes yang melanda Tepi Barat yang diduduki pada Selasa, termasuk di Hebron di mana Arouri pernah menjadi mahasiswa.
Kepala biro politik Hamas, Ismail Haniyeh, mengecam pembunuhan tersebut dan menyebutnya sebagai “pembunuhan kejam” yang dilakukan Israel.
“Pembunuhan pemimpin al-Arouri dan saudara-saudaranya oleh pendudukan adalah tindakan teroris sepenuhnya, pelanggaran kedaulatan Lebanon, dan perluasan agresi,” tegas Haniyeh.
“Semua pembunuhan dan serangan ini akan membuat kita lebih kuat dan lebih bertekad dari sebelumnya. Inilah sejarah perlawanan dan gerakan kami. Kami selalu menjadi lebih kuat dan lebih bertekad,” papar Haniyeh.
Haniyeh membandingkan kematian Arouri dengan pembunuhan Israel terhadap para pemimpin senior Hamas lainnya, termasuk pendiri kelompok tersebut, Sheikh Ahmed Yassin, yang menggarisbawahi peningkatan serius dalam pembunuhan tersebut.
Hizbullah mengatakan, “Serangan itu tidak akan terjadi tanpa tanggapan atau hukuman.”
Dia kerap mengunjungi Teheran untuk bertemu dengan kepala Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran. Dia juga memperluas infrastruktur militer Hamas di Lebanon.
Pembunuhannya pada Selasa merupakan peningkatan serius yang dilakukan Israel, baik terhadap kepemimpinan Hamas di luar negeri maupun terhadap Hizbullah Lebanon.
Kelompok Lebanon telah terlibat dalam pertempuran kecil di perbatasan selatan Lebanon, melancarkan serangan berkala terhadap pasukan Israel.
Pembunuhan tersebut memicu protes yang melanda Tepi Barat yang diduduki pada Selasa, termasuk di Hebron di mana Arouri pernah menjadi mahasiswa.
Kepala biro politik Hamas, Ismail Haniyeh, mengecam pembunuhan tersebut dan menyebutnya sebagai “pembunuhan kejam” yang dilakukan Israel.
“Pembunuhan pemimpin al-Arouri dan saudara-saudaranya oleh pendudukan adalah tindakan teroris sepenuhnya, pelanggaran kedaulatan Lebanon, dan perluasan agresi,” tegas Haniyeh.
“Semua pembunuhan dan serangan ini akan membuat kita lebih kuat dan lebih bertekad dari sebelumnya. Inilah sejarah perlawanan dan gerakan kami. Kami selalu menjadi lebih kuat dan lebih bertekad,” papar Haniyeh.
Haniyeh membandingkan kematian Arouri dengan pembunuhan Israel terhadap para pemimpin senior Hamas lainnya, termasuk pendiri kelompok tersebut, Sheikh Ahmed Yassin, yang menggarisbawahi peningkatan serius dalam pembunuhan tersebut.
Hizbullah mengatakan, “Serangan itu tidak akan terjadi tanpa tanggapan atau hukuman.”
tulis komentar anda