Siapa Lee Jae-myung? Pemimpin Oposisi Korea Selatan yang Ditikam saat Konferensi Pers
Selasa, 02 Januari 2024 - 18:18 WIB
“Setelah dipindahkan ke Rumah Sakit Universitas Nasional Seoul, kami berencana untuk segera melakukan operasi. Kami mengutuk keras serangan tersebut dan menganggapnya sebagai tindakan yang jelas merusak demokrasi,” ujarnya.
Foto/Reuters
Lee, 59, saat ini memegang kursi di Incheon di badan legislatif Korea Selatan. Dia diperkirakan akan mencalonkan diri pada pemilihan umum berikutnya, yang akan berlangsung pada bulan April.
Dia kalah tipis dalam pemilihan presiden tahun 2022 – hanya dengan selisih suara 0,73% – dari Presiden saat ini Yoon Suk Yeol, menjadikannya pemilihan presiden terdekat dalam sejarah Korea Selatan. Dia diperkirakan akan mencalonkan diri dalam pemilihan presiden berikutnya pada tahun 2027.
Foto/Reuters
Sejak itu ia didakwa atas tuduhan korupsi dan pelanggaran kepercayaan, dan jaksa menuduhnya mengizinkan pengembang swasta mengambil keuntungan secara ilegal dari proyek properti ketika ia menjabat sebagai Wali Kota Seongnam, sebuah kota berpenduduk 1 juta orang di selatan Seoul. Lee membantah tuduhan tersebut dan menyebutnya bermotif politik.
Pada bulan September, pengadilan menolak permintaan jaksa agar dia ditahan sementara dia menunggu persidangan atas tuduhan tersebut. Jaksa masih menyelidikinya atas sejumlah kasus lain terkait korupsi selama ia menjabat.
2. Pernah Kalah pada Pemilu Presiden 2022
Foto/Reuters
Lee, 59, saat ini memegang kursi di Incheon di badan legislatif Korea Selatan. Dia diperkirakan akan mencalonkan diri pada pemilihan umum berikutnya, yang akan berlangsung pada bulan April.
Dia kalah tipis dalam pemilihan presiden tahun 2022 – hanya dengan selisih suara 0,73% – dari Presiden saat ini Yoon Suk Yeol, menjadikannya pemilihan presiden terdekat dalam sejarah Korea Selatan. Dia diperkirakan akan mencalonkan diri dalam pemilihan presiden berikutnya pada tahun 2027.
3. Memiliki Banyak Skandal Hukum
Foto/Reuters
Sejak itu ia didakwa atas tuduhan korupsi dan pelanggaran kepercayaan, dan jaksa menuduhnya mengizinkan pengembang swasta mengambil keuntungan secara ilegal dari proyek properti ketika ia menjabat sebagai Wali Kota Seongnam, sebuah kota berpenduduk 1 juta orang di selatan Seoul. Lee membantah tuduhan tersebut dan menyebutnya bermotif politik.
Pada bulan September, pengadilan menolak permintaan jaksa agar dia ditahan sementara dia menunggu persidangan atas tuduhan tersebut. Jaksa masih menyelidikinya atas sejumlah kasus lain terkait korupsi selama ia menjabat.
Lihat Juga :
tulis komentar anda