Mengapa Warga Israel Menuntut Mundur PM Israel Benjamin Netanyahu?

Senin, 11 Desember 2023 - 21:45 WIB
PM Israel Benjamin Netanyahu menghadapi tekanan untuk mundur dari rakyatnya. Foto/Reuters
GAZA - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu dalam posisi yang sulit atau di ujung tandung karena rakyatnya menuntut pengunduran diri karena banyak kegagalan dan kasus yang dialaminya. Tapi, dia enggan dan tetap melakukan berbagai manuver.

Padahal, dalam jajak pendapat terbaru menunjukkan mayoritas warga Israel, 56%, percaya PM Netanyahu harus mengundurkan diri setelah konflik dengan Palestina berakhir. Bahkan, 28% pemilih koalisi mendukung perspektif tersebut dalam jajak pendapat yang dirilis oleh Dialog Center.

Jajak pendapat lainnya yang dirilis oleh Channel 12 juga menyarankan PM Netanyahu untuk mengundurkan. 64% rakyat Israel percaya pemilu harus diadakan segera setelah perang.

Mengapa Warga Israel Menuntut Mundur PM Israel Benjamin Netanyahu?

Berikut Adalah 5 Alasan PM Israel Benjamin Netanyahu Layak Mengundurkan Diri.

1. Gagal Membendung Operasi Badai Al-Aqsa



Foto/Reuters



Mayoritas rakyat Israel kecewa dengan PM Netanyahu karena kesuksesan Operasi Badai Al-Aqsa yang dilakukan kelompok Hamas terhadap Israel. “Mayoritas 86% responden, termasuk 79% pendukung koalisi, mengatakan serangan mendadak dari Gaza adalah kegagalan kepemimpinan negara tersebut, sementara 92% mengatakan perang tersebut menyebabkan kecemasan,” demikian hasil jajak pendapat Dialog Center.

Rakyat Israel juga menilai PM Netanyahu tidak mampu membangun kesiapan keamanan yang menjadikan Hamas dengan mudah melakukan penyerangan.

Hamas mengatakan operasi tersebut merupakan pembalasan atas penyerbuan Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki dan meningkatnya kekerasan pemukim Israel terhadap warga Palestina.

Netanyahu menyalahkan tentara dan dinas intelijen Shin Bet atas serangan tersebut dan menuai kecaman luas karena secara terbuka menuduh mereka melakukan kegagalan keamanan dalam tweet yang sekarang sudah dihapus.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More