Perayaan Natal di Betlehem Dibatalkan Seiring Genosida Gaza, Simbolkan Bayi Yesus di Reruntuhan

Senin, 11 Desember 2023 - 13:15 WIB
Pastor Munther Isaac menambahkan puing pada instalasi yang menunjukkan sosok yang melambangkan bayi Yesus terbaring di tengah reruntuhan di gua menjelang Natal di Gereja Evangelis Lutheran. Foto/REUTERS
BETHLEHEM - Di Gaza, Tepi Barat dan Israel, musim perayaan Natal terasa suram. Tahun ini, tidak akan ada lampu Natal di Betlehem, tidak ada parade meriah di Yerusalem atau dekorasi rumit di Israel.

Di Gaza, warga Palestina berduka atas hilangnya lebih dari 18.000 orang yang tewas akibat pemboman brutal rezim kolonial rasis Israel.

Mayat-mayat ditarik keluar dari bawah reruntuhan setiap hari, sementara orang-orang terus mencari orang-orang tercinta mereka yang hilang di tengah kehancuran berskala besar.

Perang yang dimulai pada tanggal 7 Oktober ini terjadi pada saat umat Kristiani biasanya sedang mempersiapkan musim perayaan Natal.

Namun, untuk pertama kalinya sejak dimulainya perayaan Natal modern, tempat kelahiran Yesus dan pohon Manger Square di Betlehem tidak akan dihias.



Para pemimpin Kristen dan otoritas kota Bethlehem telah memutuskan membatalkan semua perayaan publik, dengan alasan bahwa hal itu "tidak pantas".

Para pemimpin gereja di Yerusalem telah meminta umat Kristiani menahan diri dari kegiatan Natal yang “merayakan hal-hal yang tidak perlu”. Gereja Katolik di Galilea juga mengajukan permintaan serupa.

Presiden Dewan Gereja Injili Lokal di Tanah Suci, Munir Kakish, mengatakan keputusan itu diambil karena “ribuan orang terbunuh dan dalam doa untuk perdamaian”.

Dia menambahkan, “Kami hanya akan mengadakan kebaktian tradisional dan kebaktian tentang makna Natal”.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More