Kerap Menelan Korban Jiwa, Budaya Kerja '996' China Jadi Sorotan

Jum'at, 08 Desember 2023 - 11:19 WIB
Industri makanan laut sampai saat ini lolos dari pengawasan terhadap penyalahgunaan tenaga kerja oleh Satuan Tugas Aksi Keuangan (Financial Action Task Force) yang dibentuk negara-negara demokrasi terkaya G7 karena kurangnya alat untuk mengatur apa yang terjadi ratusan mil jauhnya dari daratan.



Budaya Kerja "996"



Kondisi ini menyedihkan bagi Partai Komunis China (PKC) yang bersumpah bekerja dengan semangat komunisme. Sayangnya, di China, kekerasan terhadap tenaga kerja tidak terbatas pada apa yang terjadi di laut lepas yang jauh dari jangkauan hukum.

Penyalahgunaan tenaga kerja seperti ini terjadi di seluruh daratan China, tepat di bawah pengawasan para pemimpin Partai Komunis China. Praktik ketenagakerjaan bernama “996” dilakukan secara luas oleh para pengusaha di China, namun pemerintah seolah menutup mata.

Di bawah sistem “996”, pekerja pabrik di China harus bekerja 12 jam sehari, dari jam 9 pagi hingga 9 malam, selama enam hari dalam seminggu; tanpa upah lembur atau subsidi.

Berdasarkan undang-undang ketenagakerjaan di China, pekerja seharusnya bekerja keras selama delapan jam sehari atau 40 jam seminggu, dengan ketentuan 36 jam lembur dalam sebulan.

Menurut laporan dari Beijing, rata-rata pekerja China ingin bekerja delapan jam sehari selama lima hari seminggu dan memiliki lebih banyak waktu luang.

Dalam beberapa tahun terakhir, kematian beberapa pekerja telah dikaitkan dengan jadwal kerja tak manusiawi dalam sistem “996”; khususnya di industri teknologi dan di sektor seperti logistik. Pekerja tidak punya waktu untuk istirahat dan bersosialisasi.

Para programer dan pekerja start-up di China meninggal secara tak terduga karena terlalu banyak bekerja dan kelelahan. Para pekerja di China menjuluki budaya kerja “996” sebagai “996 ICU”. Para pekerja di industri teknologi sering bercanda bahwa budaya kerja “996” akan segera mengirim seseorang ke unit perawatan intensif di rumah sakit.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More