Bagaimana AI Habsora Israel Bunuh 16.000 Warga Gaza dengan Kedok Matematika?
Senin, 04 Desember 2023 - 20:01 WIB
Menurut Shtaya, penggunaan AI oleh Israel sebagai alat militer dan pengawasan bukanlah hal baru dan juga bukan hal yang tidak terduga.
“AI adalah bagian dari sistem pengawasan yang lebih besar, di mana warga Palestina hidup di bawah pengawasan terus-menerus,” ujar dia.
Pada tahun 2021, investigasi Washington Post mengungkapkan tentara Israel menggunakan program pengenalan wajah yang ekstensif untuk meningkatkan pengawasan mereka terhadap warga Palestina di kota Hebron di Tepi Barat yang diduduki.
Tentara juga memasang kamera pemindai wajah di seluruh kota “untuk membantu tentara di pos pemeriksaan mengidentifikasi warga Palestina bahkan sebelum mereka menunjukkan kartu identitas mereka”.
Pada tahun yang sama, Amazon Web Service dan Google menandatangani kesepakatan senilai USD1,2 miliar dengan pemerintah Israel yang dikenal sebagai Project Nimbus.
Karyawan di kedua perusahaan ini memperingatkan layanan cloud ini "memungkinkan pengawasan lebih lanjut dan pengumpulan data yang melanggar hukum mengenai warga Palestina, dan memfasilitasi perluasan permukiman ilegal Israel di tanah Palestina".
Israel juga dilaporkan menggunakan AI dalam serangan besar sebelumnya di Gaza pada tahun 2021, yang disebut sebagai “perang AI pertama di dunia”.
Selama pertempuran 11 hari itu, drone dilaporkan membunuh warga sipil, merusak sekolah dan klinik medis, serta meratakan gedung-gedung bertingkat.
Kini, sistem yang lebih maju digunakan dalam perang di Gaza untuk memprediksi jumlah korban sipil yang akan ditimbulkan oleh serangan tersebut.
"Tidak ada yang terjadi secara kebetulan," ujar salah satu sumber kepada +972 Magazine dan Local Call.
“AI adalah bagian dari sistem pengawasan yang lebih besar, di mana warga Palestina hidup di bawah pengawasan terus-menerus,” ujar dia.
Pada tahun 2021, investigasi Washington Post mengungkapkan tentara Israel menggunakan program pengenalan wajah yang ekstensif untuk meningkatkan pengawasan mereka terhadap warga Palestina di kota Hebron di Tepi Barat yang diduduki.
Tentara juga memasang kamera pemindai wajah di seluruh kota “untuk membantu tentara di pos pemeriksaan mengidentifikasi warga Palestina bahkan sebelum mereka menunjukkan kartu identitas mereka”.
Pada tahun yang sama, Amazon Web Service dan Google menandatangani kesepakatan senilai USD1,2 miliar dengan pemerintah Israel yang dikenal sebagai Project Nimbus.
Karyawan di kedua perusahaan ini memperingatkan layanan cloud ini "memungkinkan pengawasan lebih lanjut dan pengumpulan data yang melanggar hukum mengenai warga Palestina, dan memfasilitasi perluasan permukiman ilegal Israel di tanah Palestina".
Israel juga dilaporkan menggunakan AI dalam serangan besar sebelumnya di Gaza pada tahun 2021, yang disebut sebagai “perang AI pertama di dunia”.
Selama pertempuran 11 hari itu, drone dilaporkan membunuh warga sipil, merusak sekolah dan klinik medis, serta meratakan gedung-gedung bertingkat.
Kini, sistem yang lebih maju digunakan dalam perang di Gaza untuk memprediksi jumlah korban sipil yang akan ditimbulkan oleh serangan tersebut.
"Tidak ada yang terjadi secara kebetulan," ujar salah satu sumber kepada +972 Magazine dan Local Call.
tulis komentar anda