Bagaimana AI Habsora Israel Bunuh 16.000 Warga Gaza dengan Kedok Matematika?
Senin, 04 Desember 2023 - 20:01 WIB
JALUR GAZA - Perang Israel di Gaza telah menyebabkan serangan baru dan mematikan di daerah kantong Palestina, Jalur Gaza.
Serangan gencar tersebut, menurut laporan baru-baru ini, didukung sistem kecerdasan buatan (AI) yang menurut para ahli tidak pandang bulu dan pada dasarnya salah.
Dalam penyelidikan bersama, media Israel +972 Magazine dan Local Call melakukan wawancara dengan beberapa mantan pejabat intelijen Israel dan pejabat saat ini.
Mereka mengungkapkan tentara Israel memiliki ekspektasi yang lebih rendah dibandingkan sebelumnya dalam membatasi sasaran sipil.
Aturan brutal yang dilonggarkan digabungkan dengan penggunaan "Habsora" ("Gospel" dalam bahasa Ibrani), yakni sistem AI yang dapat menghasilkan target dengan kecepatan lebih cepat dari sebelumnya, memfasilitasi apa yang oleh seorang mantan perwira intelijen Israel disebut sebagai "pabrik pembunuhan massal".
Para pejabat mengakui kepada media bahwa rumah anggota Hamas dan faksi bersenjata Palestina lainnya sengaja dijadikan target, bahkan jika itu berarti membunuh semua orang di dalam gedung.
Salah satu kasus menunjukkan intelijen tentara Israel menyetujui pembunuhan ratusan warga Palestina untuk membunuh satu anggota Hamas.
“Ini adalah pertama kalinya mereka berbicara tentang bagaimana warga sipil menjadi sasaran dalam skala besar hanya karena menyerang satu sasaran militer berdasarkan teknologi AI,” ujar Anwar Mhajne, profesor ilmu politik di Stonehill College, Massachusetts, kepada Middle East Eye.
Serangan gencar tersebut, menurut laporan baru-baru ini, didukung sistem kecerdasan buatan (AI) yang menurut para ahli tidak pandang bulu dan pada dasarnya salah.
Dalam penyelidikan bersama, media Israel +972 Magazine dan Local Call melakukan wawancara dengan beberapa mantan pejabat intelijen Israel dan pejabat saat ini.
Mereka mengungkapkan tentara Israel memiliki ekspektasi yang lebih rendah dibandingkan sebelumnya dalam membatasi sasaran sipil.
Aturan brutal yang dilonggarkan digabungkan dengan penggunaan "Habsora" ("Gospel" dalam bahasa Ibrani), yakni sistem AI yang dapat menghasilkan target dengan kecepatan lebih cepat dari sebelumnya, memfasilitasi apa yang oleh seorang mantan perwira intelijen Israel disebut sebagai "pabrik pembunuhan massal".
Para pejabat mengakui kepada media bahwa rumah anggota Hamas dan faksi bersenjata Palestina lainnya sengaja dijadikan target, bahkan jika itu berarti membunuh semua orang di dalam gedung.
Salah satu kasus menunjukkan intelijen tentara Israel menyetujui pembunuhan ratusan warga Palestina untuk membunuh satu anggota Hamas.
“Ini adalah pertama kalinya mereka berbicara tentang bagaimana warga sipil menjadi sasaran dalam skala besar hanya karena menyerang satu sasaran militer berdasarkan teknologi AI,” ujar Anwar Mhajne, profesor ilmu politik di Stonehill College, Massachusetts, kepada Middle East Eye.
Fokus Kuantitas, Bukan Kualitas
tulis komentar anda