Momen Terakhir 3 Pemadam Kebakaran sebelum Lenyap oleh Ledakan Beirut
Jum'at, 07 Agustus 2020 - 17:07 WIB
Pasukan keamanan Lebanon menembakkan gas air mata untuk membubarkan puluhan pengunjuk rasa anti-pemerintah, yang marah atas ledakan dahsyat itu dan mengatakan itu adalah contoh lain dari ketidakmampuan pemerintah mereka.
Bentrok di Beirut tengah juga pecah di jalan yang rusak yang mengarah ke parlemen. Jalan itu masih dipenuhi puing-puing dari ledakan Selasa malam. (Baca: Politisi Israel Senang dengan Ledakan Beirut, Sebut Hadiah Tuhan )
Para pengunjuk rasa telah memicu kebakaran, merusak toko-toko dan melemparkan batu ke arahh pasukan keamanan. Demikian laporan National News Agency (NNA) yang dikelola pemerintah.
"Polisi menanggapi dengan gas air mata untuk membubarkan kerumunan kecil yang jelas-jelas marah, melukai beberapa demonstran," tulis media tersebut.
Pihak berwenang Lebanon mengakui ledakan itu dipicu oleh api yang menyulut 2.750 ton amonium nitrat yang disimpan di gudang.
Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana kargo yang sangat besar dari bahan yang sangat eksplosif itu dapat dibiarkan begitu lama tanpa jaminan.
Ledakan itu terjadi saat Lebanon mengalami krisis ekonomi terparah sejak perang saudara 1975-1990.
Ini menambah keluhan gerakan protes yang muncul sejak Oktober untuk menuntut penghapusan kelas politik yang dianggap tidak layak dan korup.
Bentrok di Beirut tengah juga pecah di jalan yang rusak yang mengarah ke parlemen. Jalan itu masih dipenuhi puing-puing dari ledakan Selasa malam. (Baca: Politisi Israel Senang dengan Ledakan Beirut, Sebut Hadiah Tuhan )
Para pengunjuk rasa telah memicu kebakaran, merusak toko-toko dan melemparkan batu ke arahh pasukan keamanan. Demikian laporan National News Agency (NNA) yang dikelola pemerintah.
"Polisi menanggapi dengan gas air mata untuk membubarkan kerumunan kecil yang jelas-jelas marah, melukai beberapa demonstran," tulis media tersebut.
Pihak berwenang Lebanon mengakui ledakan itu dipicu oleh api yang menyulut 2.750 ton amonium nitrat yang disimpan di gudang.
Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana kargo yang sangat besar dari bahan yang sangat eksplosif itu dapat dibiarkan begitu lama tanpa jaminan.
Ledakan itu terjadi saat Lebanon mengalami krisis ekonomi terparah sejak perang saudara 1975-1990.
Ini menambah keluhan gerakan protes yang muncul sejak Oktober untuk menuntut penghapusan kelas politik yang dianggap tidak layak dan korup.
(min)
tulis komentar anda