4 Perempuan Pendobrak Dominasi Laki-laki di Era Modern
Sabtu, 08 Agustus 2020 - 19:43 WIB
Cortez menjabat pada 2018 dan menjadi perempuan termuda dalam sejarah politik di Kongres AS. Usia dan juga statusnya sebagai perempuan digadang-gadang menjadi harapan para generasi muda untuk bersuara di dunia politik.
Tidak mengherankan bahwa pada 2019, majalah TIME memasukkannya di antara 100 orang paling berpengaruh di dunia. (Baca juga: Alexandria Ocasio-Cortez, Politikus Milenial dari Bronx)
3. Nancy Pelosi (Ketua DPR Amerika Serikat)
Nancy Pelosi menjadi Ketua DPR (House of Representatives) ke-52 Amerika Serikat (AS). Itu membuatnya menjadi wanita dengan jabatan tertinggi dalam politik AS saat ini dan secara tradisional berada di urutan kedua untuk kursi kepresidenan.
Saat ini adalah periode ketiga perempuan bernama lengkap Nancy D' Alesandro Pelosi sebagai Ketua DPR. Selama masa kepresidenan Donald Trump, Pelosi memperoleh lebih banyak pengakuan politik dan media.
Pada 2019, ia mulai menggulirkan impeachment terhadap Trump. Keputusan itu mencatatkan namanya dalam sejarah ketatanegaraan AS sebagai pihak yang menginisiasi impeachment terhadap presiden. Dalam sejarah AS hal itu baru dilakukan sebanyak 3 kali. (Baca juga: Nancy Pelosi, Pemakzul Presiden AS Donald Trump)
4. Ursula von der Leyen (Presiden Komisi Eropa)
Ursula von der Leyen adalah wanita pertama yang menjadi Presiden Komisi Eropa. Komisi Eropa adalah cabang eksekutif Uni Eropa dan bertanggung jawab langsung atas undang-undang yang secara langsung atau tidak langsung memengaruhi kehidupan lebih dari 700 juta penduduk Eropa.
Tidak mengherankan bahwa pada 2019, majalah TIME memasukkannya di antara 100 orang paling berpengaruh di dunia. (Baca juga: Alexandria Ocasio-Cortez, Politikus Milenial dari Bronx)
3. Nancy Pelosi (Ketua DPR Amerika Serikat)
Nancy Pelosi menjadi Ketua DPR (House of Representatives) ke-52 Amerika Serikat (AS). Itu membuatnya menjadi wanita dengan jabatan tertinggi dalam politik AS saat ini dan secara tradisional berada di urutan kedua untuk kursi kepresidenan.
Saat ini adalah periode ketiga perempuan bernama lengkap Nancy D' Alesandro Pelosi sebagai Ketua DPR. Selama masa kepresidenan Donald Trump, Pelosi memperoleh lebih banyak pengakuan politik dan media.
Pada 2019, ia mulai menggulirkan impeachment terhadap Trump. Keputusan itu mencatatkan namanya dalam sejarah ketatanegaraan AS sebagai pihak yang menginisiasi impeachment terhadap presiden. Dalam sejarah AS hal itu baru dilakukan sebanyak 3 kali. (Baca juga: Nancy Pelosi, Pemakzul Presiden AS Donald Trump)
4. Ursula von der Leyen (Presiden Komisi Eropa)
Ursula von der Leyen adalah wanita pertama yang menjadi Presiden Komisi Eropa. Komisi Eropa adalah cabang eksekutif Uni Eropa dan bertanggung jawab langsung atas undang-undang yang secara langsung atau tidak langsung memengaruhi kehidupan lebih dari 700 juta penduduk Eropa.
Lihat Juga :
tulis komentar anda