Alexandria Ocasio-Cortez, Politikus Milenial dari Bronx

Senin, 09 Juli 2018 - 11:01 WIB
Alexandria Ocasio-Cortez,...
Alexandria Ocasio-Cortez, Politikus Milenial dari Bronx
A A A
NAMANYA mendadak jadi pembicaraan panas dalam dunia politik Amerika Serikat setelah tanpa disangka mengalahkan seorang politikus kawakan sebagai jalan menuju kursi Kongres.

Citra politikus bersih, menolak dana dari korporasi dan tegas dalam isu-isu sensitif, membuatnya semakin populer. Alexandria Ocasio-Cortez baru diperbincangkan media massa Amerika Serikat (AS) setelah pada 27 Juni lalu menumbangkan Joseph Crowley, sesama nomine Partai Demokrat dari New York, untuk duduk sebagai anggota Kongres AS. Crowley adalah politikus kuat di New York. Dia menjadi petahana selama 19 tahun dan sudah 14 tahun tidak mendapatkan lawan untuk merebut kursi Kongres. New York Times sempat menyebut, sebelum kemenangan itu tidak ada satu pun media arus utama (mainstream ) di AS yang menyebut namanya.

Hanya media yang populer di kalangan milenial dan perempuan yang aktif menulis tentang politikus berusia 28 tahun tersebut, seperti Elite Daily, Mic , dan Refinery29 . Memang, Ocasio ibarat antitesis dalam pertarungan perebutan kursi Kongres. Selain masih sangat muda, politikus kelahiran 13 Oktober 1989 ini sebelumnya tidak pernah mengikuti pemilihan politik apa pun. Dia berada dalam ‘kasta’ kelas pekerja, berdarah Latin, tinggal di kawasan keras dan kumuh Bronx, serta tidak punya cukup dana untuk melawan politikus sekuat Crowley. Sejak pertama kali muncul, dia ingin jalan perpolitikannya netral dan tidak dimuati kepentingan siapa pun. Dia tidak ingin didanai atau menerima dana dari perusahaan atau pihak mana pun untuk operasional politiknya. Alhasil, dia hanya memiliki dana seadanya.

Dia menggambarkan kompetisi ini sebagai kompetisi “orang versus uang”. Dana kampanyenya hanya sebesar USD128.000 (Rp1,8 miliar), sedangkan, kampanye Crowley hingga USD2,78 juta (Rp40 miliar). Ocasio memiliki sejumlah program yang ditawarkan, tapi yang paling terkenal adalah perawatan kesehatan untuk semua, pendidikan, keadilan, hak asasi manusia, dan masalah imigrasi. Ocasio juga berprinsip bahwa di tanah AS yang kaya dan modern tidak boleh ada satu warganya yang hidup miskin. Ocasio bahkan tidak ragu untuk mendatangi perbatasan imigrasi di Texas untuk memberi dukungan moril kepada para imigran yang tengah menjadi sorotan dunia. Dia juga berani menyebut pembunuhan oleh tentara Israel terhadap orang-orang Palestina sebagai sebuah pembantaian.

Kalangan milenial pun menggambarkan dirinya sebagai pendidik, penyelenggara (organizer), dan kelas pekerja New Yorker, jauh lebih dari sekadar ikon instan. Jika dia mengalahkan lawannya dari Partai Republik pada November mendatang, Ocasio akan menjadi wanita termuda yang pernah terpilih menjadi anggota Kongres.

Sempat Menjadi Bartender

Dikutip Money , Ocasio tumbuh dalam keluarga kelas pekerja di Bronx. Mendiang ayahnya juga lahir di Bronx, sementara ibunya lahir di Puerto Rico. Sampai usia 5 tahun, dia tinggal di apartemen di Parkchester. Kemudian, keluarganya memutuskan pindah ke sebuah rumah di Yorktown Heights, sebuah daerah pinggiran di Westchester County. Demi pendidikan yang lebih baik, dia pun disekolahkan di luar wilayah Bronx. Ocasio lulus dari Boston University dan menerima gelar di bidang ekonomi dan hubungan internasional dengan bantuan beasiswa. Dia juga melakukan pekerjaan sampingan serta mengajar di bidang ekonomi untuk mendapatkan uang tambahan.

Seusai lulus, dia kembali ke Bronx dan mulai mengajar di National Hispanic Institute, yang membantu siswa sekolah menengah memperluas keterampilan mereka dalam kepemimpinan masyarakat dan perusahaan sosial. Namun, setelah ayahnya yang arsitek, Sergio Ocasio, wafat serta terjadi krisis keuangan pada 2008, dia mulai menjadi pelayan dan bartender dan terkadang bekerja hingga 18 jam untuk memenuhi kebutuhan hidup dia dan ibunya, Blanca Ocasio-Cortez. Perjuangan sehari-hari ini membentuk ideide politik baginya dan memberinya keberanian untuk mencari solusi.

Sentuhan pertamanya dengan dunia politik terjadi saat dia bekerja untuk Senator Ted Kennedy dalam kasus-kasus imigrasi dan urusan luar negeri. Dikutip Bustle , dia juga bekerja untuk Senator Bernie Sanders saat kampanye calon presiden untuk Gedung Putih. Dia juga anggota organisasi The Democratic Socialists of America (DSA). Dikutip The Wrap , Ocasio menerima banyak dukungan dari para artis, seperti pemain Sex and The City Cynthia Nixon, Ava DuVernay, Susan Sarandon, Chelsea Handler, dan Mara Wilson.

“Dia mewakili masa depan Partai Demokrat. Alexandria dan saya bergabung bersama untuk mengambil alih “klub anak laki-laki tua”, menolak uang perusahaan, dan menjalankan kampanye yang didukung orang-orang yang membayangkan New York progresif yang melayani banyak orang, bukan hanya segelintir orang yang mampu membeli pengaruh,” ungkap Nixon, dikutip Mic .
(don)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0726 seconds (0.1#10.140)