Media Beijing Lempar Tebakan: Siapa Menang Jika AS dan China Perang?

Jum'at, 07 Agustus 2020 - 15:59 WIB
"Menteri (Esper) menyerukan transparansi Republik Rakyat China (RRC) yang lebih besar tentang Covid, menyatakan keprihatinan tentang aktivitas destabilisasi RRC di sekitar Taiwan di Laut China Selatan dan meminta RRC untuk menghormati kewajiban internasional," kata juru bicara Departemen Pertahanan Jonathan Hoffman.

Kontak telepon kedua menteri pertahanan itu dilaporkan berlangsung sekitar 90 menit.

Amerika Serikat telah meningkatkan kampanye diplomatik yang luas terhadap Beijing, yang menuduhnya atas segala hal mulai dari pelanggaran hak asasi manusia besar-besaran, berupaya untuk menjajah wilayah Laut China Selatan , hingga menggunakan teknologi seperti aplikasi populer TikTok untuk memanen informasi pribadi jutaan orang di seluruh dunia.

Pada hari Rabu Beijing meluapkan kemarahannya setelah Washington mengatakan akan mengirim Menteri Kesehatan Alex Azar ke Taiwan, di mana dia akan bertemu dengan Presiden Tsai Ing-wen dan pejabat lainnya. (Baca juga : Via Telepon, Menhan China dan Bos Pentagon Bahas Situasi di LCS )

Azar akan menjadi anggota kabinet AS paling senior pertama yang mengunjungi Taiwan sejak 1979. Washington dan Taipei tidak memiliki hubungan diplomatik resmi, namun Amerika Serikat menunjukkan dirinya sebagai sekutu dekat.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin, menyerukan agar kunjungan Alex Azar ke Taiwan dibatalkan.

"China dengan tegas menentang interaksi resmi antara AS dan Taiwan," kata Wang.

"Kami mendesak AS untuk mematuhi prinsip satu-China...agar menghindari tindakan yang secara serius membahayakan hubungan China-AS , serta perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan."

Beijing memandang Taiwan sebagai wilayahnya, dan bersumpah untuk merebutnya suatu hari nanti.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(min)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More