5 Negara Amerika Latin yang Jadi Pendukung Palestina, 3 Sudah Putuskan Hubungan dengan Israel
Kamis, 09 November 2023 - 14:17 WIB
Sikap ini berlanjut di era pemerintahan Nicolas Maduro. Pemimpin Venezuela itu menegaskan posisinya sebagai pendukung Palestina dan mengutuk keras segala bentuk kekerasan dan tindakan kejam Israel.
Bolivia menjadi negara terbaru yang menunjukan dukungan tegas kepada Palestina. Beberapa waktu lalu, mereka baru saja memutuskan hubungan dengan Israel akibat serangan brutal yang terus terjadi di Gaza.
Tak hanya itu, Bolivia juga memanggil duta besarnya dari Tel Aviv guna berkonsultasi lebih lanjut. Menanggapi hal ini, pihak Israel justru menyebut Bolivia telah menyerah terhadap ‘terorisme’.
Awalnya, Kuba bersama Fidel Castro sangat mendukung Israel. Hal ini dikarenakan simpatinya terhadap orang Yahudi yang dulu menjadi korban penindasan.
Namun, kondisi tersebut berubah seiring waktu. Melihat tingkah Israel yang mulai melenceng, Castro memutuskan hubungan Kuba dengan negara Yahudi itu sebelum Perang Yom Kippur tahun 1973.
Mengutip Jewish Virtual Library, pemerintah Kuba bahkan sempat mengundang Yasser Arafat dan menawarkan bantuan pelatihan militer bagi PLO.
Pada 12 Oktober 1979, Fidel Castro menyampaikan pidato di PBB yang menyatakan Israel melakukan genosida terhadap warga Palestina. Lebih jauh, ia menyamakan keadaan tersebut seperti genosida yang dilakukan Nazi kepada etnis Yahudi di masa lampau.
Pada konflik terbaru antara Israel-Hamas, Kuba juga menyerukan gencatan senjata segera. Hal ini perlu dilakukan mengingat banyaknya warga sipil yang menjadi korban pertempuran.
2. Bolivia
Bolivia menjadi negara terbaru yang menunjukan dukungan tegas kepada Palestina. Beberapa waktu lalu, mereka baru saja memutuskan hubungan dengan Israel akibat serangan brutal yang terus terjadi di Gaza.
Tak hanya itu, Bolivia juga memanggil duta besarnya dari Tel Aviv guna berkonsultasi lebih lanjut. Menanggapi hal ini, pihak Israel justru menyebut Bolivia telah menyerah terhadap ‘terorisme’.
3. Kuba
Awalnya, Kuba bersama Fidel Castro sangat mendukung Israel. Hal ini dikarenakan simpatinya terhadap orang Yahudi yang dulu menjadi korban penindasan.
Namun, kondisi tersebut berubah seiring waktu. Melihat tingkah Israel yang mulai melenceng, Castro memutuskan hubungan Kuba dengan negara Yahudi itu sebelum Perang Yom Kippur tahun 1973.
Mengutip Jewish Virtual Library, pemerintah Kuba bahkan sempat mengundang Yasser Arafat dan menawarkan bantuan pelatihan militer bagi PLO.
Pada 12 Oktober 1979, Fidel Castro menyampaikan pidato di PBB yang menyatakan Israel melakukan genosida terhadap warga Palestina. Lebih jauh, ia menyamakan keadaan tersebut seperti genosida yang dilakukan Nazi kepada etnis Yahudi di masa lampau.
Pada konflik terbaru antara Israel-Hamas, Kuba juga menyerukan gencatan senjata segera. Hal ini perlu dilakukan mengingat banyaknya warga sipil yang menjadi korban pertempuran.
tulis komentar anda