Nasib Warga Palestina di Hebron: Hidup Bak di Penjara, Jadi Bulan-bulanan Kekerasan Israel

Senin, 06 November 2023 - 15:39 WIB
Mereka hanya boleh keluar rumah dan melintasi pos pemeriksaan pada jam yang telah ditentukan, yaitu pagi dan malam pada hari Minggu, Selasa, dan Kamis.

Seorang aktivis lokal, Issa Amro, menceritakan bahwa dirinya pernah ditahan oleh tentara dan pemukim Israel yang mengenakan seragam militer.

Melalui sambungan telepon dengan Al Jazeera, Amro menjelaskan bahwa dirinya diborgol dan ditutup matanya selama hampir 10 jam, serta mengalami penyiksaan. Setelahnya barulah dia dilepaskan.

“Ini pengalaman hidup pertama saya disiksa,” kata Amro.

Amro yang saat ini masih tinggal bersama dengan temannya dan belum bisa kembali ke rumah karena masa pemulihan dari cedera mengatakan bahwa pemukim berseragam militer Israel kerap kali menyerang rumahnya.

Sebagai batalyon cadangan, tentara Israel di H2 telah mengambil bagian untuk bertanggung jawab di kota Hebron, setelah pasukan militer Israel dikerahkan ke Gaza dan perbatasan Lebanon.

“Pada siang hari mereka adalah tentara dan pada malam hari mereka menjadi pemukim,” kata Emad Hamdan, Direktur Eksekutif Komite Rehabilitasi Hebron (HRC).

Sejumlah warga Palestina mengatakan para tentara mengarahkan senjatanya ke siapapun yang naik ke atap rumah atau bahkan mengintip melalui jendela, sambil berteriak agar mereka tetap di dalam.

Meskipun telah diberi waktu yang telah ditentukan untuk keluar rumah, warga Palestina masih tetap menghadapi risiko yang besar dari para pemukim bersenjata.

“Para pemukim mencoba menyentuh perempuan dan anak perempuan kami,” kata Abu Aisha, warga Palestina.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More