Sederet Fakta Mundurnya Direktur HAM PBB

Minggu, 05 November 2023 - 14:21 WIB
Direktur Kantor Hak Asasi Manusia PBB (OHCHR) di New York, Craig Mokhiber. Foto/Middle East Monitor
JAKARTA - Kabar mengejutkan datang dari Direktur Hak Asasi Manusi (HAM) PBB di New York Craig Mokhiber. Ia mengambil keputusan untuk mengundurkan diri dari jabatannya, dengan alasan kegagalan badan tersebut menangani krisis Israel-Palestina dengan baik.

Mundurnya Mokhiber adalah sebuah tamparan bagi dunia dan organisasi internasional yang hingga saat ini tidak berdaya untuk menghentikan keberingasan Israel membombardir Jalur Gaza dengan melanggar sederet hukum internasional.

Mundurnya Craig Mokhiber meninggalkan sejumlah fakta yang menarik untuk diungkap. Berikut adalah sederet fakta mundurnya praktisi hukum itu dari jabatan Direktur Hak Asasi Manusi (HAM) PBB di New York.

1. Merasa PBB Gagal Menangani Krisis Israel Palestina dan Tunduk Pada AS





Seperti ditulis di atas, Mokhiber mengundurkan diri karena merasa badan yang dipimpinnya gagal menangani krisis Israel-Palestina dengan baik. Lebih jauh, ia menuduh PBB sekali lagi gagal mengambil tindakan, mengacu pada genosida sebelumnya di Bosnia, Rwanda, dan Myanmar.

Ia pun telah meminta PBB untuk menerapkan standar yang sama kepada Israel seperti yang diterapkan ketika menilai pelanggaran hak asasi manusia di negara-negara lain di dunia.

“Bukannya melakukan tugasnya, PBB justru menyerah pada kekuasaan Amerika Serikat (AS) dan menyerah pada lobi Israel, sementara proyek kolonial pemukim, etno-nasionalis, orang Eropa di Palestina telah memasuki tahap akhir,” ujar pejabat tinggi PBB itu.

Menurutnya, PBB telah berulang kali gagal menghentikan genosida, menurut Mokhiber, dengan menyebutkan peristiwa di Rwanda dan Bosnia, genosida terhadap Yazidi oleh ISIS, dan Rohingya di Myanmar sebagai contohnya.

“Dalam beberapa dekade terakhir, bagian-bagian penting dari PBB telah menyerah pada kekuatan Amerika Serikat dan ketakutan terhadap lobi Israel, sehingga mereka mengabaikan prinsip-prinsip ini, dan mundur dari hukum internasional itu sendiri. Kita telah kehilangan banyak hal karena pengabaian ini, termasuk kredibilitas global kita sendiri. Namun rakyat Palestinalah yang menderita kerugian terbesar akibat kegagalan kami,” ujar dia.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More