4 Buah dan Sayuran yang Jadi Simbol Perjuangan Palestina, Bukan Hanya Semangka

Jum'at, 03 November 2023 - 04:04 WIB
Cerita dimulai dengan narator dan temannya, keduanya laki-laki, mengamati keluarga mereka pada malam Nakba. Keluarga-keluarga tersebut mengemas apa yang mereka bisa, namun mereka terpaksa meninggalkan “pohon jeruk yang terawat baik yang telah [mereka] beli satu per satu”.

Fakta bahwa pohon-pohon ini dirawat dengan hati-hati dalam jangka waktu yang lama menunjukkan adanya hubungan yang kuat antara petani Palestina dan tanah tersebut, yang terpaksa ditinggalkan oleh ratusan ribu orang selama Nakba.

Kontak terakhir narator dengan Palestina sebelum memasuki Lebanon adalah seorang petani yang menjual jeruk di sepanjang jalan. Di tengah suara tangisan keluarganya, dia mengambil beberapa buah jeruk dan membawanya ke Lebanon – sebuah kenang-kenangan untuk “semua pohon jeruk yang [mereka] tinggalkan untuk orang-orang Yahudi”.

Di Lebanon, hidup sangat sulit bagi para pengungsi, khususnya ayah temannya. Cerita berakhir setelah narator menyaksikan ayah temannya mengalami gangguan mental. Di samping orang dewasa yang menangis dan menggigil, narator “pada saat yang sama melihat [sebuah] pistol hitam… dan di sampingnya ada pistol oranye. Jeruknya sudah kering dan layu.”

Pistol, simbol kematian, dihubungkan dengan warna oranye yang layu melalui tatapan narator. Diusir secara paksa dari “negeri jeruk”, narator menyadari betapa besarnya kerugian yang dialami rakyat Palestina.

3. Zaitun



Foto/Reuters

Pohon zaitun dapat ditemukan di seluruh Palestina dan merupakan simbol perlawanan. Nour Alhoda Akel, warga Palestina berusia 23 tahun dari lembah Ara, percaya bahwa pohon zaitun diasosiasikan dengan identitas Palestina karena, seperti pohon jeruk dalam cerita Kanafani, pohon zaitun mewakili hubungan mendalam orang Palestina dengan tanah air mereka.

“Pohon zaitun bisa hidup ratusan tahun,” kata Akel. “Jadi kalau pohon di luar rumah saya berumur 100 tahun, otomatis saya terhubung dengannya,” mengacu pada tanah tempat pohon itu berdiri.

Setiap tahun saat panen zaitun, Akel bergabung dengan keluarga besarnya untuk memetik buah zaitun dari kebun mereka, yang merupakan pusaka keluarga.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More