Hamas Sebut Serangan 7 Oktober Gemilang, Patahkan Superioritas Israel
loading...
A
A
A
DOHA - Hamas, kelompok perlawanan Palestina, memuji serangan 7 Oktober 2023 terhadap Israel dengan menyebutnya sebagai serangan gemilang.
Pujian yang disampaikan dalam pesan video itu disampaikan pada hari Minggu atau sehari menjelang peringatan setahun operasi Badai al-Aqsa di Israel selatan yang memicu perang habis-habisan di Gaza sekarang ini.
Kelompok itu mengatakan serangan setahun lalu telah mematahkan klaim superioritas Israel.
"Penyeberangan pada tanggal 7 Oktober yang gemilang itu menghancurkan ilusi yang diciptakan musuh untuk dirinya sendiri, meyakinkan dunia dan kawasan itu tentang superioritas dan kemampuannya," kata anggota Hamas yang bermarkas di Qatar, Khalil al-Hayya, dalam sebuah pernyataan video, yang dilansir AFP, Senin (7/10/2024).
Serangan 7 Oktober 2023 mengakibatkan kematian 1.205 orang di Israel, menurut penghitungan AFP yang didasarkan pada angka resmi rezim Zionis.
Namun, investigasi Haaretz mengungkap bahwa ribuan orang tersebut tewas akibat insiden "friendly fire" oleh tank tempur dan helikopter militer Israel saat merespons serbuan Hamas.
Setidaknya 41.870 warga Palestina, sebagian besar warga sipil, telah tewas dalam invasi brutal Israel di Jalur Gaza sejak perang dimulai, menurut data yang diberikan oleh Kementerian Kesehatan Gaza yang dikendalikan Hamas. PBB telah mengakui angka-angka tersebut sebagai data yang dapat diandalkan.
"Setahun setelah serangan 7 Oktober, seluruh Palestina, khususnya Gaza, dan rakyat Palestina kita sedang menulis sejarah baru dengan perlawanan, darah, dan keteguhan mereka," kata al-Hayya.
"Warga Gaza tetap tangguh terhadap semua upaya pemindahan...terlepas dari berbagai jenis penyiksaan dan terorisme yang telah Anda alami, dan genosida yang mengerikan serta pembantaian harian," imbuh dia.
Lihat Juga: Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant Jadi Pukulan Keras bagi Israel
Pujian yang disampaikan dalam pesan video itu disampaikan pada hari Minggu atau sehari menjelang peringatan setahun operasi Badai al-Aqsa di Israel selatan yang memicu perang habis-habisan di Gaza sekarang ini.
Kelompok itu mengatakan serangan setahun lalu telah mematahkan klaim superioritas Israel.
"Penyeberangan pada tanggal 7 Oktober yang gemilang itu menghancurkan ilusi yang diciptakan musuh untuk dirinya sendiri, meyakinkan dunia dan kawasan itu tentang superioritas dan kemampuannya," kata anggota Hamas yang bermarkas di Qatar, Khalil al-Hayya, dalam sebuah pernyataan video, yang dilansir AFP, Senin (7/10/2024).
Serangan 7 Oktober 2023 mengakibatkan kematian 1.205 orang di Israel, menurut penghitungan AFP yang didasarkan pada angka resmi rezim Zionis.
Namun, investigasi Haaretz mengungkap bahwa ribuan orang tersebut tewas akibat insiden "friendly fire" oleh tank tempur dan helikopter militer Israel saat merespons serbuan Hamas.
Setidaknya 41.870 warga Palestina, sebagian besar warga sipil, telah tewas dalam invasi brutal Israel di Jalur Gaza sejak perang dimulai, menurut data yang diberikan oleh Kementerian Kesehatan Gaza yang dikendalikan Hamas. PBB telah mengakui angka-angka tersebut sebagai data yang dapat diandalkan.
"Setahun setelah serangan 7 Oktober, seluruh Palestina, khususnya Gaza, dan rakyat Palestina kita sedang menulis sejarah baru dengan perlawanan, darah, dan keteguhan mereka," kata al-Hayya.
"Warga Gaza tetap tangguh terhadap semua upaya pemindahan...terlepas dari berbagai jenis penyiksaan dan terorisme yang telah Anda alami, dan genosida yang mengerikan serta pembantaian harian," imbuh dia.
Lihat Juga: Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant Jadi Pukulan Keras bagi Israel
(mas)