4 Akar Permasalahan Perang Israel-Hamas di Gaza, Salah Satunya Terlalu Banyak Negara yang Terlibat

Selasa, 31 Oktober 2023 - 18:45 WIB
Pada tahun 2005 Israel secara sepihak menarik pemukim dan tentara dari Gaza. Namun konflik besar-besaran terjadi di Gaza pada tahun 2006, 2008, 2012, 2014, dan 2021.

Israel menginvasi Lebanon pada tahun 1982 dan ribuan pejuang Palestina di bawah pimpinan Yasser Arafat dievakuasi melalui laut setelah pengepungan selama 10 minggu. Pasukan Israel menarik diri dari Lebanon pada tahun 2000.

Pada tahun 2006, milisi Hizbullah Lebanon yang didukung Iran menangkap dua tentara Israel di wilayah perbatasan yang bergejolak dan Israel melancarkan aksi militer, yang memicu perang enam minggu.

Selain perang, ada dua intifada, atau pemberontakan Palestina, pada tahun 1987 hingga 1993 dan tahun 2000 hingga 2005. Pada intifada kedua, Hamas melakukan bom bunuh diri terhadap warga Israel, dan Israel melancarkan serangan tank dan udara ke kota-kota Palestina.

3. Perundingan Damai Selalu Gagal



Foto/Reuters

Pada tahun 1979, Mesir dan Israel menandatangani perjanjian damai. Pada tahun 1993, Perdana Menteri Israel Yitzhak Rabin dan Arafat, pemimpin Organisasi Pembebasan Palestina, berjabat tangan dalam Perjanjian Oslo mengenai otonomi terbatas Palestina. Pada tahun 1994, Israel menandatangani perjanjian damai dengan Yordania.

Presiden AS Bill Clinton, Perdana Menteri Israel Ehud Barak dan Arafat mengambil bagian dalam KTT Camp David pada tahun 2000, namun gagal mencapai kesepakatan perdamaian akhir.

Pada tahun 2002, rencana Liga Arab menawarkan Israel hubungan normal dengan semua negara Arab dengan imbalan penarikan penuh dari wilayah yang mereka rebut dalam perang Timur Tengah tahun 1967, pembentukan negara Palestina dan “solusi adil” bagi pengungsi Palestina. Pemaparan rencana tersebut dibayangi oleh Hamas, yang meledakkan sebuah hotel Israel yang penuh dengan penyintas Holocaust saat makan seder Paskah.

Upaya perdamaian lebih lanjut terhenti sejak tahun 2014, ketika perundingan antara Israel dan Palestina di Washington gagal.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More