4 Akar Permasalahan Perang Israel-Hamas di Gaza, Salah Satunya Terlalu Banyak Negara yang Terlibat
Selasa, 31 Oktober 2023 - 18:45 WIB
Sehari kemudian, pasukan dari lima negara Arab menyerang Israel dan pasukan Israel beroperasi di wilayah yang diusulkan PBB untuk dikuasai Arab.
Warga Palestina menyesalkan penciptaan Israel sebagai Nakba, atau malapetaka, dan menyatakan bahwa hal itu mengakibatkan perampasan massal dan menghalangi impian mereka untuk bernegara. Israel membantah pernyataan bahwa mereka mengusir warga Palestina dari rumah mereka.
Dalam perang yang terjadi setelahnya, sekitar 700.000 warga Palestina, setengah dari populasi Arab di wilayah Palestina yang dikuasai Inggris, melarikan diri atau diusir dari rumah mereka, berakhir di Yordania, Lebanon dan Suriah serta di Gaza, Tepi Barat dan Yerusalem Timur.
Perjanjian gencatan senjata menghentikan pertempuran pada tahun 1949 namun tidak ada perdamaian formal. Warga Palestina yang ikut serta dalam perang dan keturunan mereka saat ini berjumlah sekitar 20% dari populasi Israel.
Foto/Reuters
Pada tahun 1967, Israel melakukan serangan pendahuluan terhadap Mesir dan Suriah, melancarkan Perang Enam Hari. Israel merebut Tepi Barat dan Yerusalem Timur Arab dari Yordania, Dataran Tinggi Golan dari Suriah, dan Jalur Gaza dari Mesir.
Sensus Israel tahun itu menyebutkan populasi Gaza berjumlah 394.000, setidaknya 60% dari mereka adalah pengungsi Palestina dan keturunan mereka.
Pada tahun 1973, Mesir dan Suriah melancarkan serangan mendadak terhadap posisi Israel di sepanjang Terusan Suez dan Dataran Tinggi Golan, yang memicu Perang Yom Kippur. Israel memukul mundur kedua pasukan tersebut dalam waktu tiga minggu.
Warga Palestina menyesalkan penciptaan Israel sebagai Nakba, atau malapetaka, dan menyatakan bahwa hal itu mengakibatkan perampasan massal dan menghalangi impian mereka untuk bernegara. Israel membantah pernyataan bahwa mereka mengusir warga Palestina dari rumah mereka.
Dalam perang yang terjadi setelahnya, sekitar 700.000 warga Palestina, setengah dari populasi Arab di wilayah Palestina yang dikuasai Inggris, melarikan diri atau diusir dari rumah mereka, berakhir di Yordania, Lebanon dan Suriah serta di Gaza, Tepi Barat dan Yerusalem Timur.
Perjanjian gencatan senjata menghentikan pertempuran pada tahun 1949 namun tidak ada perdamaian formal. Warga Palestina yang ikut serta dalam perang dan keturunan mereka saat ini berjumlah sekitar 20% dari populasi Israel.
2. Terlalu Banyak Negara dengan Banyak Kepentingan dalam Konflik Palestina
Foto/Reuters
Pada tahun 1967, Israel melakukan serangan pendahuluan terhadap Mesir dan Suriah, melancarkan Perang Enam Hari. Israel merebut Tepi Barat dan Yerusalem Timur Arab dari Yordania, Dataran Tinggi Golan dari Suriah, dan Jalur Gaza dari Mesir.
Sensus Israel tahun itu menyebutkan populasi Gaza berjumlah 394.000, setidaknya 60% dari mereka adalah pengungsi Palestina dan keturunan mereka.
Pada tahun 1973, Mesir dan Suriah melancarkan serangan mendadak terhadap posisi Israel di sepanjang Terusan Suez dan Dataran Tinggi Golan, yang memicu Perang Yom Kippur. Israel memukul mundur kedua pasukan tersebut dalam waktu tiga minggu.
tulis komentar anda