4 Fakta Republik Dagestan, Wilayah di Rusia yang Paling Anti-Israel
Selasa, 31 Oktober 2023 - 17:37 WIB
Ibu kotanya, Makhachkala, di pesisir Laut Kaspia Rusia, ditaklukkan oleh tentara Kekaisaran Rusia pada abad ke-19 dan berfungsi sebagai pelabuhan perdagangan utama pada masa pra-revolusioner. Saat ini, Dagestan adalah saluran pipa minyak dan gas utama, yang membentang dari Laut Kaspia ke jantung wilayah Rusia.
Foto/Reuters
Selama hampir satu dekade hingga tahun 2017, pasukan keamanan Rusia memerangi pemberontakan bersenjata yang dilakukan oleh sejumlah kelompok militan Islam di Dagestan, negara tetangga Chechnya dan Ingushetia.
Dagestan adalah tempat kelahiran pejuang Islam legendaris Imam Shamil, yang melawan kekuasaan Rusia selama 25 tahun pada abad ke-19. Banyak jalan dan tempat diberi nama menurut namanya.
Foto/Reuters
Mayoritas penduduk Dagestan adalah Muslim Sunni.
Islam masuk ke Rusia saat ini melalui kota kuno Derbent di selatan Dagestan, ketika orang-orang Arab membawa agama ini setidaknya 1.000 tahun yang lalu.
Setelah putus asa di bawah komunisme, Islam di Dagestan berkembang pesat. Republik ini memiliki sekitar 3.000 masjid, lembaga Islam, dan sekolah.
3. Pernah Satu Dekade Berperang Melawan Rusia
Foto/Reuters
Selama hampir satu dekade hingga tahun 2017, pasukan keamanan Rusia memerangi pemberontakan bersenjata yang dilakukan oleh sejumlah kelompok militan Islam di Dagestan, negara tetangga Chechnya dan Ingushetia.
Dagestan adalah tempat kelahiran pejuang Islam legendaris Imam Shamil, yang melawan kekuasaan Rusia selama 25 tahun pada abad ke-19. Banyak jalan dan tempat diberi nama menurut namanya.
4. Terdapat 3.000 Masjid
Foto/Reuters
Mayoritas penduduk Dagestan adalah Muslim Sunni.
Islam masuk ke Rusia saat ini melalui kota kuno Derbent di selatan Dagestan, ketika orang-orang Arab membawa agama ini setidaknya 1.000 tahun yang lalu.
Setelah putus asa di bawah komunisme, Islam di Dagestan berkembang pesat. Republik ini memiliki sekitar 3.000 masjid, lembaga Islam, dan sekolah.
tulis komentar anda