Kondisi Terbaru Rumah Sakit Indonesia di Gaza: Tim Medis Bekerja dalam Gelap
Senin, 30 Oktober 2023 - 21:45 WIB
Pada Jumat, komunikasi terputus di seluruh Gaza, menyebabkan berbagai organisasi bantuan termasuk MER-C tidak dapat menghubungi staf mereka di lapangan.
Rima Manzanaris, manajer operasional MER-C yang berbasis di Indonesia, mengatakan meningkatnya pemboman militer di Gaza dan komunikasi yang tidak merata sangat mengkhawatirkan, terutama menyusul laporan pemboman besar-besaran di dekat rumah sakit itu dalam beberapa hari terakhir.
“Kami tidak dapat menghubungi ketiga relawan Indonesia di Gaza sejak sore hari tanggal 27 Oktober karena semua jaringan telepon dan WhatsApp mati,” ujar dia kepada Al Jazeera.
Manzanaris mengatakan MER-C saat ini sedang bersiap mengirimkan tim ke Mesir untuk mengumpulkan bantuan untuk didistribusikan ke rumah sakit itu.
“Sejak pekan lalu, tim MER-C di Gaza telah mendistribusikan bantuan yang diberikan oleh WNI dengan mencari perbekalan di Jalur Gaza, antara lain obat-obatan, pakaian paramedis, makanan siap saji, perlengkapan musim dingin, dan bahan bakar genset di RS Indonesia,” ujar dia.
Komunikasi di Gaza pulih pada Minggu setelah hampir 36 jam pemadaman komunikasi total akibat serangan Israel.
Haq mengatakan serangan Israel merusak bagian atap rumah sakit sehingga menyebabkan langit-langit di sejumlah ruangan ambruk.
“Dua hari yang lalu, terjadi penembakan yang sangat hebat oleh pasukan Israel di sekitar Rumah Sakit Indonesia, yang dimulai pada sore hari dan tidak berhenti sepanjang malam. Kami hanya mendengar ledakan terus menerus,” papar Haq.
Dia menjelaskan, “Suara ledakannya memekakkan telinga dan beberapa roket Israel mendarat di area sekitar rumah sakit.”
“Bom tersebut menyebabkan seluruh rumah sakit berguncang dan kami harus berusaha menyelamatkan diri dengan berlindung di ruang bawah tanah,” ungkap dia.
Rima Manzanaris, manajer operasional MER-C yang berbasis di Indonesia, mengatakan meningkatnya pemboman militer di Gaza dan komunikasi yang tidak merata sangat mengkhawatirkan, terutama menyusul laporan pemboman besar-besaran di dekat rumah sakit itu dalam beberapa hari terakhir.
“Kami tidak dapat menghubungi ketiga relawan Indonesia di Gaza sejak sore hari tanggal 27 Oktober karena semua jaringan telepon dan WhatsApp mati,” ujar dia kepada Al Jazeera.
Manzanaris mengatakan MER-C saat ini sedang bersiap mengirimkan tim ke Mesir untuk mengumpulkan bantuan untuk didistribusikan ke rumah sakit itu.
“Sejak pekan lalu, tim MER-C di Gaza telah mendistribusikan bantuan yang diberikan oleh WNI dengan mencari perbekalan di Jalur Gaza, antara lain obat-obatan, pakaian paramedis, makanan siap saji, perlengkapan musim dingin, dan bahan bakar genset di RS Indonesia,” ujar dia.
Komunikasi di Gaza pulih pada Minggu setelah hampir 36 jam pemadaman komunikasi total akibat serangan Israel.
Haq mengatakan serangan Israel merusak bagian atap rumah sakit sehingga menyebabkan langit-langit di sejumlah ruangan ambruk.
“Dua hari yang lalu, terjadi penembakan yang sangat hebat oleh pasukan Israel di sekitar Rumah Sakit Indonesia, yang dimulai pada sore hari dan tidak berhenti sepanjang malam. Kami hanya mendengar ledakan terus menerus,” papar Haq.
Dia menjelaskan, “Suara ledakannya memekakkan telinga dan beberapa roket Israel mendarat di area sekitar rumah sakit.”
“Bom tersebut menyebabkan seluruh rumah sakit berguncang dan kami harus berusaha menyelamatkan diri dengan berlindung di ruang bawah tanah,” ungkap dia.
tulis komentar anda