Kondisi Terbaru Rumah Sakit Indonesia di Gaza: Tim Medis Bekerja dalam Gelap
Senin, 30 Oktober 2023 - 21:45 WIB
“Kami sempat mendapatkan beberapa obat dan alat kesehatan lainnya, namun masih banyak obat yang belum kami miliki karena sudah habis,” ungkap dia.
Terdapat 45 warga Indonesia yang saat ini tinggal di Palestina yakni 10 orang di Gaza dan 35 orang di Tepi Barat yang diduduki, menurut Kementerian Luar Negeri Indonesia.
Ada juga sekitar 230 warga Indonesia yang tinggal di Israel, sebagian besar dari mereka datang ke sana untuk wisata religi.
Rumah Sakit Indonesia terletak di Beit Lahia, kota berpenduduk sekitar 90.000 orang di Gaza utara, dan berdiri di atas tanah seluas 16.000 meter persegi (19.136 yard persegi) yang disumbangkan oleh pemerintah Gaza pada 2011.
Pembangunan rumah sakit ini menelan biaya hampir USD8 juta dan didanai sumbangan warga negara Indonesia bersama dengan organisasi-organisasi termasuk Palang Merah Indonesia dan Perkumpulan Muhammadiyah, salah satu organisasi Muslim terbesar di Indonesia.
MER-C yang menggambarkan misinya untuk membantu “masyarakat yang paling rentan” tanpa memandang latar belakang, agama, kebangsaan, etnis, kelas, atau status kriminal, didirikan oleh sekelompok mahasiswa Universitas Indonesia yang melakukan prosedur medis di Maluku pada 1999, saat terjadi konflik sektarian antara komunitas Kristen dan Muslim.
Sejak didirikan pada 1999, MER-C telah melakukan misi kemanusiaan di negara-negara yang dilanda konflik, termasuk Afghanistan, Irak, Iran, Palestina, Lebanon, Sudan, Filipina, dan Thailand.
Wakil Presiden Indonesia saat itu, Jusuf Kalla, secara resmi meresmikan rumah sakit tersebut, yang memiliki sekitar 100 tempat tidur, empat ruang operasi, dan unit perawatan intensif, pada 2016.
Misi Kemanusiaan Indonesia
Terdapat 45 warga Indonesia yang saat ini tinggal di Palestina yakni 10 orang di Gaza dan 35 orang di Tepi Barat yang diduduki, menurut Kementerian Luar Negeri Indonesia.
Ada juga sekitar 230 warga Indonesia yang tinggal di Israel, sebagian besar dari mereka datang ke sana untuk wisata religi.
Rumah Sakit Indonesia terletak di Beit Lahia, kota berpenduduk sekitar 90.000 orang di Gaza utara, dan berdiri di atas tanah seluas 16.000 meter persegi (19.136 yard persegi) yang disumbangkan oleh pemerintah Gaza pada 2011.
Pembangunan rumah sakit ini menelan biaya hampir USD8 juta dan didanai sumbangan warga negara Indonesia bersama dengan organisasi-organisasi termasuk Palang Merah Indonesia dan Perkumpulan Muhammadiyah, salah satu organisasi Muslim terbesar di Indonesia.
MER-C yang menggambarkan misinya untuk membantu “masyarakat yang paling rentan” tanpa memandang latar belakang, agama, kebangsaan, etnis, kelas, atau status kriminal, didirikan oleh sekelompok mahasiswa Universitas Indonesia yang melakukan prosedur medis di Maluku pada 1999, saat terjadi konflik sektarian antara komunitas Kristen dan Muslim.
Baca Juga
Sejak didirikan pada 1999, MER-C telah melakukan misi kemanusiaan di negara-negara yang dilanda konflik, termasuk Afghanistan, Irak, Iran, Palestina, Lebanon, Sudan, Filipina, dan Thailand.
Wakil Presiden Indonesia saat itu, Jusuf Kalla, secara resmi meresmikan rumah sakit tersebut, yang memiliki sekitar 100 tempat tidur, empat ruang operasi, dan unit perawatan intensif, pada 2016.
tulis komentar anda