China Tolak Salahkan Hamas atas Kematian Empat Warganya di Israel
Jum'at, 27 Oktober 2023 - 12:53 WIB
Hamas juga diduga menggunakan, termasuk dalam serangan kilat bulan ini, senjata yang secara tidak langsung berasal dari China, Rusia dan juga Korea Utara. Menurut jurnal Middle East Review of International Affairs dari Columbia University, hal ini berkaitan pada kedekatan China dengan Iran di berbagai bidang, termasuk ekspor persenjataan yang telah berlangsung sejak era 1980-an.
Sementara Iran juga memiliki kedekatan dengan Hamas, dan secara terbuka mendukung kelompok itu dalam perang terbarunya melawan Israel.
Sejumlah kritikus di China telah mengunggah di media sosial mengenai klaim mereka bahwa komandan militer Hamas, Mohammed Deif, telah dilatih di China. Secara tradisional, China merupakan salah satu negara yang selama ini konsisten mendukung perjuangan Palestina. Salah satu dukungan itu disebut-sebut juga meliputi pelatihan bagi para militan asal Palestina.
Hamas dan beberapa organisasi terkaitnya, walau beragama Islam aliran Sunni, selama ini tidak pernah secara terbuka mengkritik atau bahkan sekadar menyinggung mengenai dugaan genosida yang dilakukan China terhadap Muslim Sunni Uighur dan etnis Muslim Turki lainnya di Xinjiang. Hal ini mengindikasikan adanya kedekatan antara China dan kelompok tersebut.
Reaksi media China terhadap perang Israel-Hamas di Timur Tengah menyiratkan bahwa Partai Komunis China menerapkan sikap anti-Semitisme. Pada 9 Oktober 2023, kantor berita CCTV mengomentari pemberitaan dari Timur Tengah, dengan menekankan pada dukungan AS yang tak tergoyahkan terhadap Israel.
"Hanya 200 bisnis yang memiliki dampak langsung terhadap perekonomian AS, dan perusahaan-perusahaan tersebut hanya dikendalikan enam atau tujuh orang Yahudi," bunyi laporan CCTV.
"Faktor-faktor ini dapat digunakan untuk memberikan pengaruh luar biasa terhadap politik AS. Yahudi hanya mewakili sekitar 3 persen dari populasi Amerika, namun mengendalikan dan memanipulasi lebih dari 70 persen kekayaannya," lanjut laporan itu.
Video dari CCTV itu telah ditonton2 juta kali di media sosial Weibo. Salah satu komentar kontroversial di video itu bertuliskan: "Inilah sebabnya orang Jerman sangat membenci orang Yahudi saat itu."
Sementara Iran juga memiliki kedekatan dengan Hamas, dan secara terbuka mendukung kelompok itu dalam perang terbarunya melawan Israel.
Kedekatan China dan Hamas
Sejumlah kritikus di China telah mengunggah di media sosial mengenai klaim mereka bahwa komandan militer Hamas, Mohammed Deif, telah dilatih di China. Secara tradisional, China merupakan salah satu negara yang selama ini konsisten mendukung perjuangan Palestina. Salah satu dukungan itu disebut-sebut juga meliputi pelatihan bagi para militan asal Palestina.
Hamas dan beberapa organisasi terkaitnya, walau beragama Islam aliran Sunni, selama ini tidak pernah secara terbuka mengkritik atau bahkan sekadar menyinggung mengenai dugaan genosida yang dilakukan China terhadap Muslim Sunni Uighur dan etnis Muslim Turki lainnya di Xinjiang. Hal ini mengindikasikan adanya kedekatan antara China dan kelompok tersebut.
Reaksi media China terhadap perang Israel-Hamas di Timur Tengah menyiratkan bahwa Partai Komunis China menerapkan sikap anti-Semitisme. Pada 9 Oktober 2023, kantor berita CCTV mengomentari pemberitaan dari Timur Tengah, dengan menekankan pada dukungan AS yang tak tergoyahkan terhadap Israel.
"Hanya 200 bisnis yang memiliki dampak langsung terhadap perekonomian AS, dan perusahaan-perusahaan tersebut hanya dikendalikan enam atau tujuh orang Yahudi," bunyi laporan CCTV.
"Faktor-faktor ini dapat digunakan untuk memberikan pengaruh luar biasa terhadap politik AS. Yahudi hanya mewakili sekitar 3 persen dari populasi Amerika, namun mengendalikan dan memanipulasi lebih dari 70 persen kekayaannya," lanjut laporan itu.
Video dari CCTV itu telah ditonton2 juta kali di media sosial Weibo. Salah satu komentar kontroversial di video itu bertuliskan: "Inilah sebabnya orang Jerman sangat membenci orang Yahudi saat itu."
Sikap Anti-Semitisme
tulis komentar anda