Jelang Israel Invasi ke Lebanon, 19.000 Warga Pilih Mengungsi
Selasa, 24 Oktober 2023 - 09:28 WIB
GAZA - Badan Migrasi PBB mengungkapkan lebih dari 19.646 orang telah menjadi pengungsi internal di Lebanon sejak awal Oktober. Itu dikarenakan adanya kekhawatiran peningkatan ketegangan di dekat perbatasan Israel-Lebanon setelah perang Israel-Hamas meletus.
Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) mengatakan 19.646 orang telah mengungsi di Lebanon sejak organisasi tersebut mulai melacak pergerakan pada 8 Oktober, sehari setelah serangan terhadap Israel oleh pejuang Hamas dan serangan Israel di Jalur Gaza yang terkepung.
Dikatakan bahwa perpindahan tersebut sebagian besar dilakukan oleh mereka yang melarikan diri dari wilayah selatan Lebanon, sementara beberapa orang juga pindah dari daerah lain.
“Kami memperkirakan jumlahnya akan meningkat seiring berlanjutnya ketegangan lintas batas,” kata juru bicara IOM Mohammed Ali Abunajela dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip oleh kantor berita AFP.
Setidaknya 1.400 orang tewas dalam serangan Hamas, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil, menurut pihak berwenang Israel.
Israel sejak itu membombardir Gaza tanpa henti, menewaskan lebih dari 5.000 orang, sebagian besar warga sipil, menurut pihak berwenang Palestina.
Ketika Israel meningkatkan serangannya di Gaza, kelompok Hizbullah yang didukung Iran, yang berbasis di Lebanon selatan, telah meningkatkan serangannya terhadap sasaran-sasaran Israel.
Israel telah melakukan serangan lintas batas dan pemboman di Lebanon, sementara kelompok Palestina juga melancarkan upaya infiltrasi terbatas ke Israel.
Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) mengatakan 19.646 orang telah mengungsi di Lebanon sejak organisasi tersebut mulai melacak pergerakan pada 8 Oktober, sehari setelah serangan terhadap Israel oleh pejuang Hamas dan serangan Israel di Jalur Gaza yang terkepung.
Dikatakan bahwa perpindahan tersebut sebagian besar dilakukan oleh mereka yang melarikan diri dari wilayah selatan Lebanon, sementara beberapa orang juga pindah dari daerah lain.
“Kami memperkirakan jumlahnya akan meningkat seiring berlanjutnya ketegangan lintas batas,” kata juru bicara IOM Mohammed Ali Abunajela dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip oleh kantor berita AFP.
Setidaknya 1.400 orang tewas dalam serangan Hamas, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil, menurut pihak berwenang Israel.
Israel sejak itu membombardir Gaza tanpa henti, menewaskan lebih dari 5.000 orang, sebagian besar warga sipil, menurut pihak berwenang Palestina.
Ketika Israel meningkatkan serangannya di Gaza, kelompok Hizbullah yang didukung Iran, yang berbasis di Lebanon selatan, telah meningkatkan serangannya terhadap sasaran-sasaran Israel.
Israel telah melakukan serangan lintas batas dan pemboman di Lebanon, sementara kelompok Palestina juga melancarkan upaya infiltrasi terbatas ke Israel.
tulis komentar anda