Keras! China: Aksi Israel Bukan Membela Diri

Minggu, 15 Oktober 2023 - 13:11 WIB
Serangan udara Israel meluluhlantakkan Jalur Gaza. Foto/Al Jazeera
BEIJING - Menteri Luar Negeri China , Wang Yi mengatakan, tindakan Israel telah melampaui ruang lingkup mempertahankan diri. Ia pun menyatakan keprihatinan atas meningkatnya konflik Israel-Palestinan ket

Menlu China mengatakan tindakan Israel lebih dari sekadar membela diri, dan menyerukan untuk menghindari hukuman kolektif terhadap warga Gaza

Diplomat terkemuka China Wang Yi mengatakan tindakan Israel telah melampaui ruang lingkup pertahanan diri, dan menyatakan keprihatinan atas meningkatnya konflik Israel-Palestina ketika Israel memerintahkan satu juta orang dari bagian utara Gaza untuk mengungsi dalam waktu 24 jam sebagai persiapan untuk serangan darat.

Dalam panggilan teleponnya dengan Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud, Wang Yi mengatakan China menentang dan mengutuk semua tindakan yang merugikan warga sipil karena melanggar hati nurani dasar manusia dan prinsip-prinsip dasar hukum internasional.

"Tindakan Israel melampaui lingkup pembelaan diri. Mereka harus memperhatikan seruan komunitas internasional dan Sekretaris Jenderal PBB serta menghindari hukuman kolektif terhadap rakyat Gaza," kata Wang seperti dikutip dari media China, Global Times, Minggu (15/10/2023).



Wang Yi mengatakan semua pihak tidak boleh mengambil tindakan apa pun yang memperburuk situasi, dan sebaliknya harus kembali ke meja perundingan sesegera mungkin.



"China secara aktif berkomunikasi dengan semua pihak untuk mendorong gencatan senjata. Prioritas utamanya adalah memastikan keselamatan warga sipil, segera membuka saluran penyelamatan kemanusiaan, dan memenuhi kebutuhan dasar masyarakat Gaza," ucap Wang.

Sementara itu utusan khusus China untuk Urusan Timur Tengah Zhai Jun akan mengunjungi negara-negara terkait di Timur Tengah minggu depan untuk lebih memperkuat koordinasi dengan semua pihak.

"Konflik Israel-Palestina terus meningkat. Konflik bersenjata telah meletus di perbatasan Israel-Lebanon dan Israel-Suriah, dan dampaknya terhadap komunitas regional dan internasional semakin menyebar," kata Zhai dalam keterangan persnya.

"Komunitas internasional harus tetap waspada dan secara kolektif mengelola dan mengendalikan situasi untuk mencegahnya menjadi tidak terkendali," imbuhnya.

Dikatakan oleh Zhai bahwa China selalu menyatakan bahwa kekerasan bukanlah solusi.

"Penggunaan kekerasan hanya akan mengarah pada lingkaran setan pembalasan, yang akan menciptakan hambatan lebih lanjut terhadap penyelesaian politik," kata Zhai.



"Dan sangat penting untuk segera menghentikan penembakan dan kekerasan, meredakan situasi, dan dengan demikian membuka jalan bagi solusi politik," ia menambahkan.

Sejak awal konflik ini, China telah aktif berkomunikasi dan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait. Utusan khusus China itu baru-baru ini melakukan percakapan telepon dengan para menteri luar negeri dan pejabat dari Palestina, Israel, Mesir, Arab Saudi, UEA, dan lainnya.

"Mereka semua berharap dapat mengakhiri permusuhan, mengutuk tindakan yang merugikan warga sipil, dan menghindari bencana kemanusiaan. Mereka juga berharap dapat memulihkan proses perdamaian Timur Tengah," ungkap Zhai.

Saat ini, kata Zhai, beberapa warga negara China masih berada di Jalur Gaza.

"Dalam beberapa hari terakhir, lembaga-lembaga kami di luar negeri terus menjalin kontak dekat dengan mereka, memberikan panduan dan dukungan keselamatan, membantu mereka pindah ke bagian selatan Gaza, dan mengupayakan evakuasi dini ke daerah yang aman," tuturnya.

Sejauh ini, empat warga negara China telah terbunuh, enam orang menerima perawatan di rumah sakit setempat, dan dua orang hilang dalam konflik terbaru ini.

(ian)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More