Terungkap, Perusahaan China Jual Satelit Intelijen kepada Wagner Rusia

Sabtu, 07 Oktober 2023 - 03:02 WIB
Pemberontakan tersebut dibatalkan dalam waktu 24 jam dan menandai perpecahan definitif antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Prigozhin.

Namun, tidak disebutkan pemesanan gambar wilayah Rusia dalam kontrak dan penyediaan gambar tersebut tidak dapat dikonfirmasi secara independen oleh AFP.

Namun ada laporan media bahwa badan intelijen Barat, termasuk di Prancis dan Amerika Serikat, mempunyai informasi intelijen bahwa pemberontakan akan terjadi sebelum hal itu terjadi.

Sumber keamanan Eropa mengatakan bahwa kontrak dengan perusahaan China tersebut masih aktif.

Perjanjian ini mencakup akuisisi dua satelit China; JL-1 GF03D 12 dan JL-1 GF03D 13, yang mengorbit pada ketinggian 535 kilometer di atas Bumi.

Dalam kontrak ini, Wagner juga memperoleh hak untuk menawar citra satelit lainnya dari jaringan yang dimiliki oleh operator China; CGST, yang saat ini memiliki sekitar 100 satelit dan menargetkan mencapai 300 pada tahun 2025.

Gregory Falco, peneliti kedirgantaraan di Cornell University di Amerika Serikat, mengatakan kepada AFP bahwa penggunaan teknologi China oleh Wagner menunjukkan keterbatasan Rusia di sektor ini meskipun reputasi historisnya sebagai kekuatan luar angkasa yang besar sejak Uni Soviet.

“Rusia tidak memiliki kemampuan seperti ini. Program satelit mereka belum berhasil akhir-akhir ini. Tidak mungkin mereka bisa melakukannya sendiri,” katanya kepada AFP.

“Ini adalah sesuatu yang tidak mereka kuasai, padahal China berada di puncak permainan.”

Saat diminta untuk mengomentari kontrak tersebut, juru bicara Kementerian Luar Negeri China mengatakan kepada AFP: “Saya tidak mengetahui situasi yang Anda gambarkan.”
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More