Terungkap, Perusahaan China Jual Satelit Intelijen kepada Wagner Rusia

Sabtu, 07 Oktober 2023 - 03:02 WIB
Sebuah dokumen kontrak mengungkap bahwa perusahaan China jual satelit intelijen kepada tentara bayaran Wagner Group, Rusia. Foto/REUTERS
PARIS - Kelompok tentara bayaran Rusia, Wagner, pada tahun 2022 menandatangani kontrak dengan sebuah perusahaan China untuk mengakuisisi dua satelit dan menggunakan citra satelit tersebut untuk membantu pekerjaan intelijennya.

Itu terjadi ketika Wagner menyokonginvasi Rusia ke Ukraina. Dokumen kontrak itu telah dilihat AFP dan dipublikasikan Jumat (6/10/2023).

Kontrak tersebut ditandatangani pada November 2022, lebih dari setengah tahun setelah invasi Moskow ke Ukraina di mana Wagner Group di bawah pendirinya Yevgeny Prigozhin memainkan peran kunci di medan perang Ukraina.



Sumber keamanan Eropa mengatakan kepada AFP bahwa citra satelit juga digunakan untuk membantu operasi Wagner di Afrika dan bahkan pemberontakannya yang gagal pada bulan Juni—yang kini menyebabkan perpecahan de-facto kelompok tersebut yang diikuti dengan kematian Prigozhin dan tokoh-tokoh penting lainnya dalam kecelakaan pesawat pada bulan Agustus.



Menurut kontrak yang dilihat oleh AFP yang ditulis dalam bahasa Inggris dan Rusia dan ditandatangani pada 15 November 2022, perusahaan Beijing Yunze Technology Co Ltd menjual dua satelit observasi resolusi tinggi milik raksasa luar angkasa China Chang Guang Satellite Technology (CGST) kepada Nika-Frut, sebuah perusahaan yang saat itu menjadi bagian dari kerajaan komersial Prigozhin.

Harga lebih dari USD30 juta adalah untuk satelit itu sendiri dan layanan tambahan.

Menurut sumber keamanan Eropa yang minta tak disebutkan namanya, kontrak tersebut juga mengatur penyediaan gambar sesuai permintaan, yang memungkinkan Wagner memperoleh gambar satelit baik dari Ukraina maupun wilayah di Afrika di mana tentara bayarannya aktif termasuk Libya, Sudan, Republik Afrika Tengah dan Mali.

Menurut sumber tersebut, Wagner bahkan memerintahkan pengambilan gambar wilayah Rusia pada akhir Mei 2023, di sepanjang rute antara perbatasan Ukraina dan Moskow yang direbut pasukan Wagner pada akhir Juni, saat terjadi pemberontakan singkat.

Pemberontakan tersebut dibatalkan dalam waktu 24 jam dan menandai perpecahan definitif antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Prigozhin.

Namun, tidak disebutkan pemesanan gambar wilayah Rusia dalam kontrak dan penyediaan gambar tersebut tidak dapat dikonfirmasi secara independen oleh AFP.

Namun ada laporan media bahwa badan intelijen Barat, termasuk di Prancis dan Amerika Serikat, mempunyai informasi intelijen bahwa pemberontakan akan terjadi sebelum hal itu terjadi.

Sumber keamanan Eropa mengatakan bahwa kontrak dengan perusahaan China tersebut masih aktif.

Perjanjian ini mencakup akuisisi dua satelit China; JL-1 GF03D 12 dan JL-1 GF03D 13, yang mengorbit pada ketinggian 535 kilometer di atas Bumi.

Dalam kontrak ini, Wagner juga memperoleh hak untuk menawar citra satelit lainnya dari jaringan yang dimiliki oleh operator China; CGST, yang saat ini memiliki sekitar 100 satelit dan menargetkan mencapai 300 pada tahun 2025.

Gregory Falco, peneliti kedirgantaraan di Cornell University di Amerika Serikat, mengatakan kepada AFP bahwa penggunaan teknologi China oleh Wagner menunjukkan keterbatasan Rusia di sektor ini meskipun reputasi historisnya sebagai kekuatan luar angkasa yang besar sejak Uni Soviet.

“Rusia tidak memiliki kemampuan seperti ini. Program satelit mereka belum berhasil akhir-akhir ini. Tidak mungkin mereka bisa melakukannya sendiri,” katanya kepada AFP.

“Ini adalah sesuatu yang tidak mereka kuasai, padahal China berada di puncak permainan.”

Saat diminta untuk mengomentari kontrak tersebut, juru bicara Kementerian Luar Negeri China mengatakan kepada AFP: “Saya tidak mengetahui situasi yang Anda gambarkan.”

"China selalu mengambil sikap hati-hati dan bertanggung jawab terhadap masalah ekspor yang relevan, dan bertindak sesuai dengan kebijakan, hukum, dan kewajiban internasional China," imbuh dia.

Pasokan data satelit China ke Wagner tampaknya sudah diketahui oleh Washington, dan Departemen Perdagangan AS, berdasarkan keputusan komisi multi-departemen, mengumumkan pada tanggal 24 Februari bahwa mereka menambahkan Beijing Yunze Co. Technology ke dalam daftar sanksinya, serta broker citra satelit Head Aerospace Technology.

“Penambahan ini didasarkan pada informasi bahwa perusahaan-perusahaan ini berkontribusi signifikan terhadap basis industri militer dan/atau pertahanan Rusia dan terlibat dalam aktivitas yang bertentangan dengan kepentingan keamanan nasional dan kebijakan luar negeri AS,” kata departemen tersebut.

Pada 12 April, Departemen Luar Negeri AS juga mengeluarkan sanksi terhadap 80 entitas dan individu yang dikatakan terus memungkinkan dan memfasilitasi agresi Rusia, termasuk Head Aerospace Technology, yang digambarkan sebagai “pengecer citra satelit yang memasok citra satelit lokasi di Ukraina ke entitas yang berafiliasi dengan PMC Wagner dan Yevgeny Prigozhin.”

AFP dapat memverifikasi identitas penandatangan kontrak di pihak Rusia—Ivan Mechetin.

Menurut berbagai sumber, pria berusia 40 tahun itu adalah direktur umum perusahaan Nika-Frut, anak perusahaan grup Concord yang saat itu dipimpin oleh Prigozhin.

“Nika-Frut terdaftar sebagai perusahaan perdagangan makanan, tapi melakukan banyak hal lainnya. Ini adalah kecenderungan yang umum terjadi di dunia Prigozhin,” kata Lou Osborn, dari LSM investigasi digital All Eyes on Wagner (AEOW).

Menurut penelitian melalui sumber terbuka, Nika-Frut, yang terdaftar sebagai perusahaan perdagangan grosir, mengirimkan beberapa pesanan barang makanan ke Republik Afrika Tengah (CAR) pada tahun 2019 untuk perusahaan pertambangan Lobaye Invest, anak perusahaan bersejarah dari perusahaan M-Finans, yang sebelumnya dikendalikan oleh Yevgeny Prigozhin dan dikaitkan dengan operasi kelompok Wagner di CAR.

Lobaye Invest telah menjadi sasaran sanksi Eropa sejak Februari lalu.

Menurut AEOW, Mechetin juga bekerja selama kariernya dengan unit tentara Rusia yang bertanggung jawab atas dukungan material untuk pasukan tempur, dan yang terutama memasok senjata dan amunisi untuk intelijen militer Rusia (GRU) selama invasi Krimea pada tahun 2014.

Pemantau tersebut mengatakan bahwa Beijing Yunze berfungsi sebagai anak perusahaan untuk akuisisi atau penjualan teknologi pertahanan atas nama Beijing.

Perusahaan Head International, menurut beberapa sumber Barat, memiliki perjanjian pemasaran dengan produsen satelit kuat CGST.

"CGST adalah gorila dalam operasi luar angkasa China,” kata Falco, seraya menyebutkan kemampuan resolusi “spektakuler” dari satelit mereka.

Ratusan satelitnya juga memungkinkan tingkat kunjungan ulang yang sangat tinggi—melewati tempat menarik yang sama beberapa kali sehari.

Menurut sebuah sumber, Wagner bahkan memesan gambar wilayah Rusia pada akhir Mei 2023, di sepanjang rute antara perbatasan Ukraina dan Moskow yang direbut pasukan Wagner pada akhir Juni, saat terjadi pemberontakan singkat.
(mas)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More