Covid-19 Sebabkan Perubahan Siginifikan Dalam Desain Pusat Kota di Dunia

Selasa, 04 Agustus 2020 - 05:00 WIB
"Jika populasi pekerja siang hari turun, populasi baru mungkin diperlukan untuk menjaga daerah-daerah ini ramai dan menghasilkan pendapatan. Beberapa daerah mungkin perlu dirancang ulang jika tidak lagi layak secara ekonomi. Distrik ritel misalnya. Beberapa gedung kantor mungkin dibongkar atau ditata ulang, dengan infrastruktur dan ruang publik di sekitarnya juga berubah dalam waktu," katanya.

(Baca: 90 Klaster Perkantoran di Jakarta Sumbang 459 Kasus Positif Covid-19 )

Matthews menambahkan, dengan kota-kota di seluruh dunia telah mengubah struktur industri lama dan tepi pantai jompo menjadi galeri seni, kafe, apartemen dan ruang hiburan yang semarak.

Salah satu contohnya adalah London Canary Wharf, yang pernah menjadi pelabuhan terbesar di dunia, yang dibangun kembali menjadi distrik keuangan yang mahal pada 1980-an dan 1990-an. Area seluas 97 hektare, dengan kantor pusat regional dari beberapa bank, mungkin siap melakukan perubahan lainnya.

Sementara di Singapura, di mana kawasan pusat bisnis biasanya ramai dengan orang-orang memenuhi bar dan restorannya hingga larut malam, sebagian besar karyawan ingin terus bekerja dari rumah setelah penguncian dibuka pada 1 Juni. Itu berarti lebih sedikit lalu lintas dan lebih sedikit orang yang menggunakan transportasi umum pada jam-jam sibuk, yang dapat menyebabkan lebih banyak pengembangan dan fasilitas yang digunakan untuk menarik langkah,

"Lebih sedikit pengguna jalan akan berarti beberapa ruang berpotensi dibebaskan untuk keperluan lain, seperti jalur pejalan kaki dan jalur bersepeda yang lebih luas, taman, tempat acara dan ruang kegiatan di luar ruangan," katanya.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(esn)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More