Dokter Ini Diduga Hamili Pasien dengan Spermanya, Diperintahkan Tes DNA
loading...
A
A
A
BRUSSELS - Hakim pengadilan di Belgia memerintahkan seorang dokter untuk melakukan tes DNA komparatif. Perintah dikeluarkan setelah ginekolog tersebut diduga menggunakan spermanya untuk menghamili pasien wanitanya.
Pengadilan tingkat pertama di Bruges memutuskan bahwa seorang ginekolog asal Torhout, di provinsi Flanders Barat, harus memberikan sampel DNA-nya untuk studi perbandingan.
Kasus ini muncul setelah seorang pria mengungkapkan kecurigaan kuat bahwa dokter yang merawat ibunya menggunakan spermanya sendiri tanpa persetujuan ibunya pada pertengahan tahun 1980-an.
Jika dugaan tersebut benar, itu akan menjadikan pria tersebut sebagai anak kandung dari dokter yang bersangkutan.
Mengutip Brussels Times, Selasa (14/5/2024), pria itu lahir setelah orang tuanya melakukan inseminasi buatan yang ditangani dokter tersebut.
Klaim ini pertama kali diumumkan pada musim panas 2022 ketika program VRT NWS Terzake melaporkan dugaan kejahatan tersebut.
Berdasarkan perbandingan antara lain di database DNA online, pria tersebut mampu membuktikan bahwa ginekolog itu diduga adalah ayah biologisnya.
Dia berpendapat bahwa alih-alih menggunakan sperma dari donor sperma anonim, ginekolog tersebut justru menggunakan spermanya sendiri.
Hal ini mendorong jaksa penuntut umum untuk melakukan penyelidikan yang melibatkan dokter tersebut, namun sang dokter membantah semua dugaan.
Pengadilan tingkat pertama di Bruges memutuskan bahwa seorang ginekolog asal Torhout, di provinsi Flanders Barat, harus memberikan sampel DNA-nya untuk studi perbandingan.
Kasus ini muncul setelah seorang pria mengungkapkan kecurigaan kuat bahwa dokter yang merawat ibunya menggunakan spermanya sendiri tanpa persetujuan ibunya pada pertengahan tahun 1980-an.
Jika dugaan tersebut benar, itu akan menjadikan pria tersebut sebagai anak kandung dari dokter yang bersangkutan.
Mengutip Brussels Times, Selasa (14/5/2024), pria itu lahir setelah orang tuanya melakukan inseminasi buatan yang ditangani dokter tersebut.
Klaim ini pertama kali diumumkan pada musim panas 2022 ketika program VRT NWS Terzake melaporkan dugaan kejahatan tersebut.
Berdasarkan perbandingan antara lain di database DNA online, pria tersebut mampu membuktikan bahwa ginekolog itu diduga adalah ayah biologisnya.
Dia berpendapat bahwa alih-alih menggunakan sperma dari donor sperma anonim, ginekolog tersebut justru menggunakan spermanya sendiri.
Hal ini mendorong jaksa penuntut umum untuk melakukan penyelidikan yang melibatkan dokter tersebut, namun sang dokter membantah semua dugaan.