Ghana Bangkrut, Awalnya Dipuji Binaan IMF yang Sukses tapi Kini Utang Membengkak

Rabu, 27 September 2023 - 14:31 WIB
Negara ini membangun demokrasi yang stabil pada tahun 1990-an, mengatasi pergolakan politik selama beberapa dekade. Pertumbuhan ekonomi yang didorong oleh ekspor kakao, emas, dan—yang terbaru—minyak membantu mengurangi tingkat kemiskinan dari 53 persen pada tahun 1991 menjadi 21 persen pada tahun 2012.

Namun pada tahun 2015, perekonomian Ghana berada dalam masalah, tertatih-tatih karena melebarnya defisit transaksi berjalan dan anggaran, inflasi yang merajalela, dan depresiasi mata uang.

Kredit mengering seiring kenaikan suku bunga dan kredit macet bank yang menumpuk. Akar permasalahan di Ghana adalah pengeluaran pemerintah yang tidak terkendali, sebagian besar untuk membayar gaji pegawai negeri sipil yang terlalu banyak jumlahnya.

Pada awal tahun 2015, Ghana meminta pinjaman sebesar USD918 juta kepada IMF untuk membantu menstabilkan perekonomian. Penasihat IMF, bekerja sama dengan pemerintah Ghana, mengembangkan program yang terdiri dari tiga bagian.

1. Memulihkan Keberlanjutan Utang

Pemerintah membatasi perekrutan dan kenaikan upah serta menghapuskan subsidi untuk utilitas dan produk minyak bumi.

Untuk meningkatkan pendapatan, pemerintah menindak penghindaran pajak dan melakukan rasionalisasi pengecualian.

Sumber pendapatan baru mencakup pajak atas mobil mewah dan peningkatan pajak bagi mereka yang berpenghasilan tinggi.

Untuk meningkatkan kondisi keuangan Ghana, Undang-Undang Manajemen Keuangan Publik yang baru menyerukan peningkatan standar, prosedur, dan teknologi akuntansi.

2. Memperkuat Kebijakan Moneter
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More