Negara NATO Ini Tuding Uni Eropa Memecah Belah Dunia
Kamis, 14 September 2023 - 18:54 WIB
HONG KONG - Respons Uni Eropa (UE) terhadap krisis Ukraina telah menyebabkan dunia terpecah belah. Tudingan itu dikontarkan Menteri Luar Negeri Hongaria Peter Szijjarto.
Dia menambahkan bahwa Budapest ingin melihat inisiatif yang dapat menyatukan negara-negara, seperti Inisiatif Sabuk dan Jalan (BRI) China.
"UE telah memberikan jawaban yang sangat buruk terhadap perang di Ukraina yang sayangnya tampaknya berakhir dengan dunia yang terpecah menjadi beberapa blok lagi,” kata diplomat Hongaria tersebut kepada CNBC di sela-sela KTT Belt and Road di Hong Kong.
"Brussel seharusnya mengisolasi perang ini, namun UE malah mengglobalisasinya," katanya dalam wawancara yang disiarkan pada hari Rabu waktu setempat seperti dikutip dari RT, Kamis (14/9/2023).
Szijjarto berpendapat bahwa kurangnya komunikasi antara negara-negara yang bertikai telah menyebabkan mereka menyerah dalam mencapai perdamaian, sementara negara-negara yang mendapat manfaat dari hubungan baik Timur-Barat – seperti Hongaria – telah dirugikan secara ekonomi.
Menteri Luar Negeri Hongaria tersebut membandingkan hal ini dengan tujuan BRI untuk menyatukan dunia demi kesejahteraan dan keamanan bersama, itulah sebabnya Hongaria menyambut baik kehadiran China.
Dia mengkritik negara-negara kaya di Eropa Barat yang kini berbicara tentang pemisahan diri dari perekonomian China atau “derisking” karena masalah politik. Secara diam-diam, kata Szijjarto, mereka mencari investasi China seperti halnya negara-negara kecil.
Dia menambahkan bahwa Budapest ingin melihat inisiatif yang dapat menyatukan negara-negara, seperti Inisiatif Sabuk dan Jalan (BRI) China.
"UE telah memberikan jawaban yang sangat buruk terhadap perang di Ukraina yang sayangnya tampaknya berakhir dengan dunia yang terpecah menjadi beberapa blok lagi,” kata diplomat Hongaria tersebut kepada CNBC di sela-sela KTT Belt and Road di Hong Kong.
"Brussel seharusnya mengisolasi perang ini, namun UE malah mengglobalisasinya," katanya dalam wawancara yang disiarkan pada hari Rabu waktu setempat seperti dikutip dari RT, Kamis (14/9/2023).
Szijjarto berpendapat bahwa kurangnya komunikasi antara negara-negara yang bertikai telah menyebabkan mereka menyerah dalam mencapai perdamaian, sementara negara-negara yang mendapat manfaat dari hubungan baik Timur-Barat – seperti Hongaria – telah dirugikan secara ekonomi.
Menteri Luar Negeri Hongaria tersebut membandingkan hal ini dengan tujuan BRI untuk menyatukan dunia demi kesejahteraan dan keamanan bersama, itulah sebabnya Hongaria menyambut baik kehadiran China.
Dia mengkritik negara-negara kaya di Eropa Barat yang kini berbicara tentang pemisahan diri dari perekonomian China atau “derisking” karena masalah politik. Secara diam-diam, kata Szijjarto, mereka mencari investasi China seperti halnya negara-negara kecil.
tulis komentar anda